Polemik Pinjaman Dana PEN, PMII Bone Kirim Laporan Ke Ombudsman

0 comments

BONE, BB – Polemik pinjaman Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bone, PMII Cabang Bone kirim surat laporan ke Ombudsman.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone, Muhammad Nurwan Tifra saat dikonfirmasi oleh Beritabersatu.com, Rabu 28 Juli 2021.

Dia mengungkapkan bahwa setelah pihaknya melakukan aksi demonstrasi hingga berujung Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPRD Bone tak menuai hasil yang diharapkan.

“Setelah kami melaksanakan Aksi Demonstrasi sebanyak dua kali, dan mengirimkan Ketua DPRD Surat Ultimatum, akhirnya terlaksanalah RDPU. Namun dalam perjalanan RDPU lagi-lagi tidak ada solusi yang kami dapat, dan terkesan DANA PEN yang memiliki bunga sebesar 6,19℅ ini memang sangat dipaksakan,”kata Nurwan

Hal itu terbukti kata Nurwan, saat melaksanakan RDPU bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bone menjadikan PEN sebagai ancaman terhadap APBD tahun 2021 tanpa memikirkan dampaknya.

“Terbukti dalam RDPU dengan Pemda Bone menjadikan Dana PEN yang bunganya 6,19℅ ini sebagai ancaman Untuk penetapan APBD Tahun 2021, dan tanpa dipikirkan dampak ekonomi dan dampak politik kedepannya. Kami beberapa kali memberikan pertimbangan pada Saat pelaksanaan RDPU, namun sekali lagi Pemda dan oknum anggota DPRD Bone tetap saja ngotot untuk melanjutkan pinjaman ini,”terang Nurwan

Maka dari itu kata Nurwan, pihaknya akhirnya memutuskan untuk memasukkan laporan ke Ombudsman Makassar agar melakukan investigasi terhadap DPRD Bone dan Pemda Bone.

“Jadi kami fikir seberapa besarpun usaha kami menolak Pinjaman dana PEN ini ketika memang sangat dipaksakan. Maka tidak ada jalan lain kami dari PMII Cabang Bone memasukkan laporan di Ombudsman Makassar untuk dilakukan investigasi terhadap DPRD dan PEMDA Kabupaten Bone. Hal itu tidak terlepas dari Kecintaan kami kepada Pemerintah dan Daerah Kabupaten Bone. Sebagai Mahasiswa memang itu sudah tugas kami untuk menyampaikan aspirasi ketika ada kebijakan Pemerintah yang menurut kami tidak Pro terhadap Rakyat,” tutup Muhammad Nurwan Tifta. (Iwan Taruna)

You may also like