SINJAI, BB — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, baru-baru ini mengeluarkan instruksi kepada seluruh Polda maupun Polres dan jajaran untuk memberantas setiap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
“Negara tidak akan kalah dengan aksi premanisme. Oknum dan preman segera bersihkan, tangkap dan tuntaskan,” ucap Sigit dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Ditengah gencar gencarnya pihak Kepolisian Membasmi Preman, Namun lain halnya di Kabupaten Sinjai, Sulsel, justru sejumlah oknum Kepala Desa, malah mempertontonkan Aksi premanisme dengan memukuli dan membubarkan peserta aksi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sinjai, saat menggela aksi di Kantor PMD Sinjai, selasa (15/6/2021) yang memprotes pelesiran berkedok studi banding yang dilakukan oleh sejumlah Kepala Desa diakhir masa jabatannya di Jawa Tengah beberapa hari yang lalu.
Koordinator Lapangan aksi PC PMII Sinjai, Syahrul Gunawan, saat ditemui mengakui kalau dirinya dan massa aksi lainnya tiba-tiba diserang dan dipukuli saat berorasi terkait studi banding yang dilakukan oleh sejumlah Kepala Desa di Jawa Tengah beberapa hari yang lalu.
“Saya selaku Koorlap dihantam, dan Toa ini rusak pada saat saya dipukul. Dan saat leher saya dipegang ada lagi yang hantam saya dari depan,” ungkap Syahrul Gunawan.
Bukan hanya itu, Mahasiswa juga mengaku di sambut dengan tendangan dan anjing saat demo di PMD Sinjai, bahkan ada oknum yang jelas-jelas mengangkat batu yang ukurannya besar dihadapan peserta aksi.
Akibat insiden itu, sejumlah mahasiswa mengalami luka goresan diduga akibat cakaran di bagian leher, mereka pun Ke Mapolres Sinjai untuk melaporkan Sejumlah kepala Desa yang melakukan kekerasan kepada peserta aksi tersebut.
“Setelah dari sini (Kantor DPRD Sinjai) Kami akan ke Mapolres Sinjai untuk melaporkan kekerasan yang kami alami,” terang koorlap PMII Syahrul Gunawan.
Sementara itu, Sekretaris APDESI Kabupaten Sinjai, Abdul Rajab, yang dikonfirmasi berdalih jika kericuhan yang terjadi di lokasi Kantor Dinas PMD tersebut tak pernah disangka, karena kata dia sebelum adik-adik mahasiswa datang, dirinya bersama rekan-rekan Kepala Desa telah menemui ibu Kadis PMD, guna menyampaikan bahwa apabila nanti adik-adik mahasiswa datang, sebaiknya ibu Kadis menemui adik-adik mahasiswa.
“Jadi insinden itu terjadi secara spontanitas. Sebab, sebelum adik-adik mahasiswa datang, kami sudah bicara ingin memfasilitasi ibu Kadis PMD untuk menemui adik-adik mahasiswa. Dan saat adik-adik mahasiswa datang, tiba-tiba terjadi kericuhan,” kata Abdul Rajab.
(Tim/01)