Anggota TNI Membelot ke KKB Papua, Diburu dan Kini di Cap Pengkhianat

0 comments

PAPUA, BB — Satu anggota TNI dari Yonif 410 kabur pada 12 Februari lalu dari pos pemantauan tanpa membawa senjata. Anggota ini kemudian diketahui bergabung dengan OPM, yang dalam istilah kepolisian dilabeli dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN, Suriastawa. Ia menyebut pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap anggota TNI yang diduga membelot dan bergabung dengan TPNBP Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak Februari lalu.

Suriastawa mengatakan misi membawa pulang prajurit TNI itu kini menjadi prioritas utama. Anggota TNI bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius itu merupakan personel Raider 400.

“Benar (dilakukan pengejaran) malah jadi prioritas,” kata Suriastawa melalui pesan singkat, Jumat (16/4) seperti dilansir dari CNNIndonesia.com

TNI telah melakukan sejumlah langkah demi mengejar dan mempersempit wilayah penyebaran OPM bersama prajurit TNI tersebut untuk melemahkan ruang gerak para OPM.

“Kita mempersempit gerak OPM sampai titik terlemah sehingga hanya ada dua pilihan bagi dia,” kata Suriastawa.

Pilihan itu kata dia, pertama menyerah dan kembali bergabung dengan NKRI dan membangun Papua, atau terus diburu oleh anggota TNI

“Kita terus buru, akan dibabat sampai ke akar-akarnya,” kata dia.

Sementara, Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo memastikan kebenaran kabar tentang seorang anggota TNI yang bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata.

Suswatyo menegaskan, Pratu Lukius telah dianggap sebagai pengkhianat karena bergabung dengan KKB di Intan Jaya. Lukius, kata dia, juga sudah masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.

Aparat keamanan akan menindak tegas jika bertemu dengan eks tentara tersebut. “Mereka sudah gabung ke sana, kalau ketemu ya ditindak tegas karena dia sudah masuk kelompok ekstremis,” kata Suswatyo.

Ia berharap, bergabungnya Pratu Lukius ke KKB, tak membuat kekuatan kelompok itu meningkat. “Mudah-mudahan saja tidak ada gangguan apa pun kepada masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, Juru Bicara TPNBP OPM Sebby Sambom menyebut seorang anggota TNI yang bertugas di Pos Bulapa memutuskan bergabung dengan OPM. Ia mengklaim, keputusan yang diambil anggota TNI itu lantaran tak tahan dengan sikap TNI yang kerap menembaki masyarakat sipil Papua.

“(Bergabung) Sejak Februari 2021 karena dia lihat anggota TNI suka tembak masyarakat sipil, termasuk pendeta,” imbuhnya. (****)

You may also like