Kongres HMI di Surabaya Diwarnai Protes, Kader Paksakan Masuk

by Editor Muh. Asdar
0 comments

SURABAYA, BB — Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Islamic Center, Surabaya, Jawa Timur, menuai beberapa kecaman dari ratusan kader dari berbagai wilayah.

Salah satu orator yang juga merupakan kader HMI mengancam bakal nekat masuk dan menduduki gedung lokasi kongres, jika tak diizinkan masuk. “Kami punya hak mengikuti kongres ini. Kami akan duduki gedung Islamic Center ini, jika tak boleh masuk,” kata orator dilansir CNNIndonesia.com Senin (22/3) dini hari WIB.

Para kader HMI juga mencoba mendobrak gerbang, namun dihalau personel kepolisian yang berjaga.

“Teman-teman ini anggota HMI juga meski bukan peserta kongres, kami berhak mengikuti jalannya kongres,” kata Risky,Salah satu kader HMI dari Palopo, Sulawesi Selatan, Risky, kepada CNNIndonesia.com.

Mereka mengaku keberatan lantaran banyak pihak eksternal yang masuk ke arena kongres. Sedangkan, kata dia, mereka yang merupakan kader internal HMI tak diperkenankan masuk.

“Banyak pihak eksternal seperti aparat kepolisian yang ada di dalam. Padahal harusnya hanya panitia dan prserta dan keder HMI yang boleh masuk,” kata dia

Risky juga menyanggah bahwa penyebab mereka dilarang masuk lantaran alasan protokol kesehatan karena Covid-19. Mereka mengklaim eluruh kader HMI yang memaksa masuk ini telah menjalani pemeriksaan swab antigen, sejak keberangkatan mereka dari Sulawesi.

“Kami sudah swab waktu berangkat, sudah diskrining [kesehatan],” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur, Yogi Pratama mengatakan orang yang memaksa memasuki arena kongres itu, bukanlah utusan resmi.

“Intinya yang bisa masuk ke arena itu peserta utusan resmi perwakilan dari masing-masing cabang. Kalau misalnya yg tidak bisa masuk ke forum berarti itu bukan utusan resmi,” kata Yogi.

Hal itu, kata Yogi, sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional. Yang diperkenankan masuk hanyalah peserta utusan atau delegasi.

“Itu sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional. Kalau tidak bisa masuk berarti bukan anggota resmi,” pungkas dia.

Sebelumnya, ribuan kader HMI asal Sulawesi tiba di Surabaya melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (20/3).

Usai tiba di Surabaya, ratusan kader HMI penggembira tersebut melakukan long march di Jalan Mayjen Sungkono. Mereka memaksa masuk ke arena kongres di Islamic Center.

Namun polisi menghalau mereka. Kerumunan mahasiswa kemudian bertahan. Persimpangan TVRI, yang menghubungkan Jalan Mayjen Sungkono dengan Jalan Raya Dukuh Kupang pun ditutup.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, hingga Sabtu malam, ratusan mahasiswa masih bertahan di sekitar arena Kongres Islamic Center Surabaya.

“Kami kader HMI datang ke arena kongres, ini wujud euforia kami,” kata salah satu kader HMI yang tak mau menyebutkan namanya.

Sebelumnya, Pj Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arya kharisma Hardy mengatakan bahwa gelaran Kongres XXXI HMI di Surabaya, adalah pertaruhan reputasi politik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu lantaran kongres yang mendatangkan 500 lebih delegasi HMI se-Indonesia ini, digelar di Jatim di tengah situasi pandemi corona (Covid-19).

“Harus kami akui bahwa risiko menghadirkan dan memobilisasi dari 203 cabang, setidaknya 500 peserta, setidaknya banyak akan mempertaruhkan reputasi politik Ibu Gubernur Jawa Timur,” kata Arya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Arya mengatakan bahwa kongres kali ini dilaksanakan secara hybrid, yakni secara langsung tatap muka dan ada pula yang virtual.

Untuk para delegasi, atau pemilik hak suara, tetap hadir di Kota Surabaya secara tatap muka, dengan protokol kesehatan ketat. Mereka ditempatkan di dua lokasi, yakni di Islamic Center, Dukuh Kupang Surabaya, dan di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Sementara, para peserta peninjau tidak diperkenankan hadir ke Surabaya. Mereka cukup mengikuti forum persidangan melalui virtual di kantor cabangnya masing-masing. (****)

You may also like