Pembangunan Infrastruktur Harus Didasari Kebutuhan Bukan Kepentingan Politik

0 comments

Perencanaan pembangunan infrastruktur masih kental unsur politisnya bukan berdasarkan kebutuhan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio dalam acara Konsultasi Regional Kementerian PUPR 2021 yang disiarkan secara virtual, Senin (15/3).

Agus menginginkan pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak didasari unsur politik.

Padahal, kata Agus, tata kelola pembangunan infrastruktur harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.

 “ Apa nggak bisa dikurangi?” kata Agus

Dia mencontohkan salah satunya yakni pembangunan bandara yang terus banyak dibangun di sejumlah daerah. Agus menilai, banyak pembangunan bandara di sejumlah daerah tidak sesuai dengan kebutuhan.

“Apakah iya penumpang akan banyak dan kargo akan banyak? Bandara dibuat mewah tapi tidak ada yang datang. Kemudian Menteri Perhubungan memaksa maskapai masuk. Itu harus dikasih biayanya, kalau nggak ada yang naik ya tutup.

Kertajati (Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB) contohnya,” jelas tambah dia.

Saat ini BIJB akan dijadikan pusat logistik di Jawa Barat, begitupun juga Pelabuhan Patimban. Agus menilai nantinya akan ada persaingan di wilayah yang sama.

Untuk itu, Agus menilai, perlu adanya audit infrastruktur pada kabinet saat ini. Dengan begitu nantinya dapat memeprtimbangkan dan mengkritisi pembangunan infrastruktur yang dapat dilanjutkan pada kabinet berikutnya.

“Jika dikerjakan dengan baik, infrastruktur memiliki peran strategis ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. (**)

You may also like