MAKASSAR,BB– Hadapi Pekan Olahraga Nasional di Papua pada akhir tahun 2021, sejumlah atlet menjalani tes fisik dan psikotes di Kantor KONI Provinsi Sulsel, Jalan Sultan Hasanuddin No 42 Kota Makassar, Selasa (9/2/2021).
Atlet mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 pagi dengan menjalani protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Panitia tes membagikan masker bagi peserta tes yang tidak membawa masker, serta mengatur proses jalannya tes percabang olahraga dan berjarak.
Atlet dan pelatih anggar menjalani indeks bahasa tubuh seperti pengukuran suhu tubuh, mengukur tekanan darah, tinggi badan dan berlanjut tes kebugaran yang mengukur detak jantung dan nadi dengan menggunakan EKG (Elektrokardiogram) yakni tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik.
Ketua Panitia Tes atlet, Syamsuddin Umar yang juga merupakan wakil Bimpres KONI Sulsel, mengungkapkan bahwa tes fisik kali ini berbeda dengan tes fisik sebelumnya yang telah digelar bulan Desember tahun lalu.
Menurut Syamsuddin Umar, tes fisik tersebut lebih kompleks yang didominan sesuai dengan karakter fisik Cabang Olahraga yang bertujuan melatih koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan atlet dalam menerima rangsangan panca indera.
“Selain tes fisik, atlet, pelatih dan mekanik ini juga menjalani psikologi tes ditahapan ujian yang diuji oleh psikilog professional yang juga berasal dari Universitas Negeri Makassar,”
“Tes psikologi ini untuk memantau pengaruh latihan yang dilakukan atlet selama ini sejak pasca tes fisik tahap pertama dan sekaligus memantau perkembangan psikis mereka terutama menyangkut motivasi, self confindense, kosentrasi, emosi dan kedisiplinan,” ungkap Syamsuddin Umar.
Ketua KONI Sulsel Ellong Tjandra mengatakan bahwa tes fisik, kesehatan dan psikotes yang dilaksanakan 3 hari ini menunjukkan keseriusan dan komitmen KONI Sulsel mempersiapkan atlitnya untuk menghadapi PON XX Papua.
“Berdasarkan hasil data tes ini maka perlu diadakan lagi evaluasi atas kondisi atlet kita selama 3 bulan terakhir yang telah menjalani Condition Training dan latihan kecabangan dibawah pelatih masing-masing Cabor,” kata Ellong Tjandra.
Sebagaimana diketahui tes diruangan kesehatan ini diakhiri dengan pemeriksaan deformitas, yakni mengukur kemampuan tubuh organ vital pada lengan, siku, paha, lutut dan tungkai kaki.
Sebanyak 93 atlet, 17 pelatih, 4 asisten pelatih dan 4 mekanik dari 12 Cabang Olahraga yang tergabung dalam kontingen PON Papua di Sulawesi Selatan.
Atlet ini menjalani ketiga tes tersebut yang merupakan rangkaian tes yang digelar KONI Sulsel dalam mempersiapkan atlet berkualitas dalam menghadapi PON Papua diakhir tahun 2021, yang digelar selama 3 hari sejak hari selasa hari ini.
Usai menjalani tes kesehatan, atlet melanjutkan jalani sejumlah tes tambahan pada tes fisik diruang rapat kantor KONI lantai dua, dimana atlet diwajibkan menjalani tes vertical jump (melompat lurus keatas) untuk mengukur kekuatan kaki yang dinilai dengan mengukur kemampuan lompatan, medicine ball (gerakan melempar dan menangkap bola) yang bertujuan meningkatkan kecerdasan gerak kinestika, horizontal jump dan half Squat jump untuk melatih kekuatan otot perut, lengan, punggung dan lengan dan gerakan split yang berguna untuk melatih kelenturan otot.
Setelah itu, Tes fisik berlanjut lagi diruang bimpres (bimbingan dan prestasi) dilantai satu, yakni test untuk mengukur kecepatan reaksi tangan dan kecepatan reaksi kaki atlet. Penguji tes yang merupakan akademisi bergelar Doktor dari Fakultas Olahraga Universitas Negeri Makassar ini menguji kecepatan reaksi tangan dengan cara atlet menepuk tangan sekali sambil penangkap penggaris yang dilepaskan penguji, selanjutnya kecepatan reaksi kaki dilakukan atlet dengan menangkap penggaris yang dibuang oleh penguji menggunakan sebelah kiri/kanan kakinya. Tes kecepatan reaksi ini diukur berdasarkan jumlah angka yang tertera pada penggaris yang telah ditangkap oleh tangan/kaki, semakin tinggi angka tersebut maka ukuran reaksinya dianggap rendah. Tes tersebut berlanjut pada hari Rabu hingga hari Kamis.
(**/red).