Peraih Emas International Africa OCIIP Expo Dari Natuna, Ternyata Anak Seorang TNI

0 comments

NATUNA, BB – Masih ingat seorang pelajar kelas VIII SMAN 2 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, bernama lengkap Sandi Pamungkas (16)?. Dimana, pria asli Natuna ini memecah rekor prestasi terbaik dan meraih medali emas internasional dalam lomba International Africa OCIIP Expo 2020, di Nigeria, Afrika pada 17-19 November 2020 lalu.

Terungkap bahwa Sandi Pamungkas ternyata anak seorang prajurit TNI AD. Ayah Sandi bernama Syahruddin, pangkat Sersan Dua (Serda) dan seorang anggota Babinsa di Desa Batu Gajah, Koramil 01/Ranai, Kodim 0318/Natuna.

Sedangkan ibunya Susanna, seorang ibu rumah tangga. Namun belakangan Susanna yang juga anggota Persit Candra Kirana ini kini fokus berkebun guna membantu sang suami dalam menambah pundi-pundi penghasilan keluarga.

Meski Sandi berasal dari keluarga sederhana, namun berkat kegigihannya dalam belajar dan berinovasi ia berhasil menyingkirkan lawannya dalam lomba International Africa OCIIP Expo 2020, di Nigeria, Afrika dari 108 negara.

Prestasi lain yang berhasil dikoleksi putra sulung pasangan Syahruddin – Susanna ini ialah berhasil mengembangkan alat Penangkap Air di Udara (PADU). Alat ini digunakan untuk mengubah udara menjadi air, yang nantinya dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanian.

Merespon anggotanya memiliki putra berprestasi, Dandim 0318/Natuna, Letkol (Arm) Asep Ridwan, SH.M.Han, mengaku sangat bangga atas deretan prestasi yang berhasil diraih oleh Sandi yang merupakan anak seorang TNI AD. Letkol Arm Asep, berharap kedepannya Sandi dapat terus berinovasi dibidangnya, agar mampu memajukan sektor pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Natuna paling ujung utara NKRI.

“Ini adalah hasil dari dedikasi generasi muda kita, yang patut kita banggakan dan kita dukung karyanya hingga setinggi-tingginya,” ucap Asep Ridwan, saat menerima medali emas, karena ia juga telah membina Sandi dengan baik selama ini.

Asep Ridwan berharap, Sandi dapat menjadi motivator bagi para generasi muda di Indonesia, khususnya di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah. Menurutnya, letak geografis Natuna yang berada jauh diujung utara NKRI, tak jadi penghalang bagi siapapun untuk berkarya dan meraih prestasi.

“Karena jaman sekarang sudah canggih, apapun sudah bisa diakses melalui internet, bahkan lomba pun bisa digelar secara online. Sandi adalah contohnya, meski ia tinggal di daerah perbatasan, namun ia berhasil mencatatkan namanya di ajang Internasional. Ini sangat patut kita berikan apresiasi,” sanjung Asep Ridwan seraya menyampaikan Terima kasih kepada kedua orangtua Sandi atas keberhasilannya mendidik dan membimbing putranya. (Muz)

You may also like