MAKASSAR, BB – Dua lorong di Kelurahan Bungaejaya, Kecamatan Bontoala jadi tembus pandang setelah sebelumnya si jago merah meluluhlantakkan pemukiman penduduk dilokasi ini.
Para korban hanya tertunduk sembari menangis melihat huniannya yang menyisangka rangka hitam, tak ada korban jiwa atas insiden ini. Namun tercatat 25 unit rumah yang terbuat dari material kayu menyisakan rangka arang.
Oshin merupakan korban kebakaran mengaku hanya bisa menyelamatkan diri dari kobaran api menguasai huniannya. Bahkan harta bendanya turut terbakar.
“Ketika api membesar dan membakar rumah tetanggaku tak jauh dari rumahku. Saya dan keluargaku memilih untuk menyelamatkan diri melihat api sudah mendekat, dan menjilat-jilat rumahku,” ungkapnya, Senin (8/2/2021)
Warga sekitar kata dia, juga pada umumnya menyelamatkan diri ketimbang menyelamatkan harta benda mereka yang sulit diselamatkan. Apalagi pemukima yang berada di lorong begitu sempit dan orang-orang pada berdatangan.
“Sulit kami menyelamatkan harta benda disituasi kepanikan. Apalagi lorong begitu sempit, tentunya kami terhalang dengan kedatangan orang yang lebih fokus memadamkan api ketimbang membantu kami menyelamatkan harta benda kami,” cetusnya sembari mengusap air matanya.
Penyebab kebakaran simpan siur. Dan masih dalam penyelidikan aparat kepolisian, ada yang menyebutkan bahwa akibat kosleting ada pula menyebutkan bahwa adanya anak kecil yang bermain api.
“Kita warga disini Pak tidak tahu penyebab kebakaran ini. Apakah itu kosleting atau bukan atau dengan adanya anak kecil yang bermain api disebuah rumah kos yang pertama terbakar,” kata Firman.
Warga penduduk asli ini mengungkapkan, jika harta bendanya yang bisa diselamatkan hanya motornya saja. Motor itu pun dikeluarkan oleh warga dari rumahnya sebelum api merembes.
“Saya lagi diwarkop saat kebakaran. Ketika orang di warkop bilang ada kebakaran di kandea. Saya kemudian lihat asap tebal itu dan agak jauh. Belakangan ternyata api berkobar dekat dari rumahku. Saya pun berlari, setiba dilorong, rumahku dikuasai api. Dan hanya motorku yang selamat. Itu pun warga yang mengeluarkan dari dalam rumah,” kata Firman.
Beruntung kata Firman anak dan istrinya selamat setelah sebelumnya anaknya seorang diri dirumah.
“Hampir kodong anakku turut kebakar api disaat tertidur, beruntung istriku mengingat kalau anaknya tidur didalam rumah sehingga dengan cepat membangunkan. Dan api kala itu sudah merembes kerumahku,” cetusnya.
Sebelumnya api bermula disebuah rumah kos milik Sahria yang diduga rumah kos ini terbakar saat anak kecil bermain api, tidak lama kemudian api membesar lalu merembes ke pemukiman sebelahnya pada Minggu menjelang Magrib pukul 17. 30 Wita.
Warga saat itu hanya bisa panik kala melihat si jago merah berkobar begitu cepat merembes ke pemukiman rumah yang cukup padat dilokasi itu.
Pemadam kebakaran tiba dilokasi juga mendapat kendala lantaran sumber api berada disebuah lorong. Hanya bisa masuk pipa selangnya saja.
Meski begitu, upaya pemadaman dilakukan dengan cepat membantu warga yang sementara berjibaku dengan menggunakan alat seadanya, penyemburan dilakukan tim damkar dibantu aparat kepolisian.
Api berhasil dipadamkan, setelah 25 unit dari 40 Kepala Keluarga kehilangan rumah, selanjutnya petugas kepolisian Polsek Bontoala, Polrestabes Makassar melakukan sterilisasi dilokasi serta memasang garis police line. Dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Kepala Unit Operasional Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengungkapkan, peristiwa kebakaran di Bungaejayya sebanyak 19 armada turun dilokasi.
“Ada 19 armada dikerahkan ke lokasi saat kejadian. Alhamdulillah api berhasil dipadamkan pada pukul 20.10 Wita. Dilokasi juga dari data yang kami himpun ada 15 unit rumah yang terbuat dari kayu semi permanen, yang dihuni pemilik serta penghuni kos-kosan. Dugaan kami kebakaran akibat kosleting. Tapi kewenangan petugas kepolisian untuk mengetahui pasti penyebabnya,” ungkap Hasanuddin.
Sementara itu Lurah Bungaejaya, Awaluddin turun langsung ke lokasi kejadian melihat warganya serta mencatat hunian para korban kebakaran.
“Kami mencatat jumlah hunian korban kebakaran sebanyak 25 unit rumah dari 40 Kepala Keluarga (KK), kami juga langsung berkoordinasi ke Dinas Sosial untuk mengerahkan dapur masak untuk para pengungsian korban kebakaran,” kata Awaluddin.
Paska kebakaran, Wakil Guber Nur Sulsel, Andi Sudirman turun langsung mendatangi korban kebakaran, sembari menatap hunian warga yang menyisakan rangka hitam.
Wagub menyampaikan warga untuk bersabar menghadapi musibah yang menimpanya, pihaknya juga menyampaikan agar warga selalu waspada.
“Kita jangan sampai lengah ketika berhuni dipemukiman padat, sebab ketika terjadi kebakaran. Api itu begitu cepat merembes. Olehnya itu warga diharap untuk selalu waspada,” katanya.
Lurah Bunga Ejayaberu, Awaluddin yang mendampingi Wakil Gubernur menghanturkan ucapan terima kasihnya kepada Wagub, Andi Sudirman yang meluangkan waktunya mendatangi warga terdampak kebakaran.
“Terima kasih Wakil Gubernur, Andi Sudirman yang telah hadir melihat langsung warga kami ( korban kebakaran), kami berterima kasih pula atas bantuannya kepada warga kami,” imbuhnya. (Yuniar SM)