Anak Malang Basah Kuyup Dianiaya, Berakhir si Tante Galak Menangis tak Diberi Hak Asuh

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Sungguh malang Nasibmu kawan, kalimat ini sudah tak asing ketika kita mendengarkan sebuah sair yang dilantunkan Sang Raja Dangdut H. Rhoma Irama.

Lagu yang melegenda berjudul ‘Anak yang Malang’ menceritakan nasib malang seorang bocah yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga meninggal dunia.

Sair dalam lagu ini sangat baik dipetik hikmahnya agar kita semua terhindar dari rasa benci, rasa tersulut emosi ke seseorang. Apalagi membenci, menganiaya terhadap bocah yang ditirikan terhadap orangtuanya.

Penulis Beritabersatu.com mengangkat sebuah artikel ini setelah adanya sebuah peristiwa terhadap seorang bocah yang merupakan anak yatim piatu menjadi korban kekerasan oleh tantenya sendiri hingga menderita luka.

Kasus ini pun dalam penanganan Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Makassar.

Berawal penganiayaan dilakukan sang tante galak terhadap keponakannya sendiri yang masih berusia 6 tahun, setelah tim P2TP2A Kota Makassar, Sulawesi selatan menerima informasi menyebutkan adanya seorang bocah berinisial AL (6), menderita luka sayatan ditubuhnya, setelah dianiaya oleh perempuan berinisial M (23), yang diketahui tantenya sendiri.

Informasi itu dengan cepat P2TP2A Kota Makassar bergerak ke lokasi yang ditujukan. Usut punya usut tim P2TP2A, betul saja informasi tersebut terjadi. Tanpa menunggu lama perempuan (M) penganiayah bocah (AL) tersebut langsung disergap lalu digiring ke Kantor P2TP2A Kota Makassar untuk dimintai keterangannya.

Ketua Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Makassar, Tenri A. Palallo yang dikonfirmasi, Senin (1/2/2021), megungkapkan, perempuan penganiaya bocah berusia 6 tahun itu setelah mengakui perbuatannya pada Hari Sabtu (30/1/2021), langsung dijemput tim P2TP2A.

“Awalnya kami menerima informasi. Disebutkan bahwa ada seorang perempuan menganiaya bocah berusia 6 tahun dengan menggunakan hanger (gantungan baju), informasi itu kami tindaklanjuti ternyata betul, yang bersangkutan langsung diamankan,” kata Tenri A. Palallo.

Menurut penuturan perempuan Dewasa itu berinisial (M) Ia mengaku bahwa dirinya merupakan tante dari bocah (AL), yang dianiaya oleh dirinya.

“Yang bersangkutan mengaku kalau dirinya adalah tante bocah yang dipukulinya. Dia memukuli lantaran ponakannya (AL), lupa pulang disaat keasyikan bermain,” beber Tenri A. Palallo.

Dia melanjutkan, tante bocah itu merasa cemas kala ponakannya (AL), lupa pulang meski cuaca buruk.

“Si Tante ini (M), marahi ponakannya (AL), karena meski cuaca buruk (hujan deras) Namun AL tak mengingat waktu pulang. Dan ketika AL pulang dalam keadaan basah kuyup saat itulah tantenya (M), marah hingga menganiaya AL yang merupakan anak yatim piatu tersebut,” kata Tenri.

Akibat dari penganiayaan itu, AL mengalami beberapa luka sayatan pukulan. AL juga dilakukan pendampingan psikolog saat ini

“Bocah AL dilakukan pendampingan psikolog biar dalam kondisi membaik baru diserahkan ke keluarganya yang lain. Sementara M telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya sembari menangis menandatangani janjinya. Dan hak asuh anak akan diserahkan ke keluarga AL yang lain,” pungkas Tenri A. Palallo. (Yuniar SM)

You may also like