MAKASSAR, BB — Jadi seorang Srikandi eksis ditengah masyarakat melakukan kegiatan sosial tidak membuat langkah perempuan satu ini berhenti.
Namun prinsipnya sebagai makhluk sosial tentu memiliki perasaan yang sama meskipun yang membedakan profesi, golongan, ras, suku, agama, karenanya sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa (YME), selalu saling membutuhkan dalam beradaptasi.
Demikian, sosok Srikandi mengatasnamakan Komunitas 147 (IAS) Kecamatan Makassar. Namanya cukup harum di tengah Masyarakat Kecamatan Makassar, Kota Makasaar hingga menurutnya perihal tersebut merupakan sebuah investasi dunia dan akhirat bagi Umat Muslim.
Sebut saja Jumriani, ia cukup ramah kepada siapa saja, kesehariannya sebagai Ibu Rumah Tangga ( IRT), tetapi kerap meyita waktunya untuk hadir dalam kegiatan sosial yang digelar Komunitas 147 IAS Kecamatan Makassar.
“Kalau aktifitas pekerjaan rumah sudah selesai, kemudian ada agenda dari komunitas atau undangan kegiatan masyarakat. Saya secara pribadi meluangkan waktu. Hal itu tujuannya untuk membangun tali siraturrahmi,” kata Jum sapaan akrab Srikandi yang merupakan Ketua Komunitas 147 (IAS) Kecamatan Makassar ini.
Dia menyebutkan, kegiatan dimasyarakat seperti kegiatan pemerintahan yakni bakti sosial, kemudian membantu warga yang mendapat musibah serta rangkaian kegiatan lainnya.
“Intinya jika saya tidak berhalangan. Insya Allah saya menempatkan diri ditengah masyarakat. Karena menurutku masyarakat tidak mungkin mengajak atau mengundang kita jika tidak membutuhkan kita. Demikian pula sebaliknya, sebab kita hidup tentunya harus berdaptasi dan saling menghargai sesama,” kata Jum, Rabu (27/1/2021)
Kendati demikian, tak hanya pandai beradaptasi dilingkungan masyarakat. Namun juga pandai bercocok tanam di kampung halamannya di Kabupaten Enrekang jika musim panen tiba.
“Belum lama ini saya hadiri panen bawang merah nasional di Kabupaten Enrekang. Disana petani sukses melakukan ekpor komuditi ke beberapa negara. Bahkan, saya sendiri turun langsung ke lokasi diacara panen perdana milik keluarga disana,” ujarnya.
Dia menyebutkan, jenis bawang diproduksi petani disana yakni bawang merah varietas tajuk dan philip.
“Dua jenis bawang tersebut tepatnya di Desa Tangru, Kecamatan Malia, Kabupaten Enrekang cukup unggul di masa tanam dua bulan dan hasilnya juga dalam luas lahan 1 Ha yang ditanami keluarga. Itu mencapai 15 ton,” ungkap Jum. (***)