6 Tewas Kebakaran di Jeneponto, Kasihan, Ibu & Bayinya Tewas Berpelukan

by Ardin
0 comments

JENEPONTO, BB — Suasana sudah sepi, Selasa malam (26/1/2021), jarum jam menunjukkan pukul 23.45 WITA. Warga Dusun Bulloe Utara, Desa Bontomatene, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, umumnya sudah pada tidur lelap.

Namun suasana itu berubah setelah mendengar suara gaduh dari luar, mereka warga yang terbangun mengintip dicela jendela, sembari mendengar suara teriak-teriak “kebakaran”

Tidak lama terdengar suara sirena meraung-raung, mereka warga pun pada berdatangan di lokasi sumber api, terdengar pula suara ledakan cukup menggelegar.

Ternyata asap hitam yang membumbung tinggi itu menguasai rumah pasangan suami istri diketahui bernama Sirajang Dg. Tongang (80), dan Soliori Dg. Cini (72).

Sijago merah meluluhlantakkan rumah pasutri lansia itu, warga terus berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.

Tim pemadam kebakaran pun berjumlah sepuluh armada tiba dilokasi melakukan pemyisiran, selanjutnya tim damkar menyemburkan air dibantu aparat kepolisian dan warga.

Api berhasil dipadamkan sekira sejam pukul 24.05 WITA. Dini hari Rabu (27/1/2021), setelah rumah panggung terbuat dari kayu itu diratakan si jago merah, selanjutnya petugas kepolisian melaksanakan tugasnya dengan mengamankan lokasi, mengumpulkan keterangan saksi-saksi, serta memasang garis police line.

Menyusul tim Inafis Polres Jeneponto tiba dilokasi, melakukan proses evakuasi terhadap korban yang kabarnya saat kebakaran berlangsung, tak seorang pun yang berada didalam rumah tersebut keluar untuk menyelamatkan diri. Kabarnya juga jika ibu dan bayinya ditemukan tewas berpelukan.

Belakangan, diketahui jika betul saja, mereka yang berada didalam rumah semuanya tewas terpanggang. Itu diketahui setelah petugas kepolisian mengindetifikasi jasad enam korban.

Diketahui bahwa enam orang dalam sekeluarga itu masing-masing bernama Sirajang Dg. Tongang (80), Soliori Dg. Cini (72), Sri Damayanti (32), Yusuf Dg. Tompo (35), King Muh. Yusuf (bayi 7 bulan), dan Bian (7)

Belum ada keterangan dari kepolisian dalam peristiwa ini serta hasil identifikasi yang telah dilakukan hingga berita ini diturunkan.

Namun warga menyebutkan bahwa yang tinggal dirumah tersebut ada enam orang. Mereka korban, Pasangan suami istri Sirajang Dg. Tongang (80), dan istrinya Soliori Dg. Cini (72), anak, menantu dan dua cucunya

Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Pemkab Jeneponto, M. Nasuhan membenarkan peristiwa kebakaran tersebut, pihaknya juga mengerahkan armada ke lokasi kejadian. Hanya saja M. Nasuhan enggan bisa menjelaskan motif peristiwa kebakaran yang menewaskan satu keluarga tersebut.

Meski begitu, menurut salah seorang warga bernama Dodi mengaku melihat lebakaran tersebut. Dia menyebutkan bahwa sebelumnya dirinya sedang nongkrong bersama rekannya, tidak lama berselang, ia mendapat kabar dari seorang wanita yang merupakan karyawan minimarket.

“Saya sementara di warung kopi bersama teman tak jauh dari lokasi kebakaran, tidak lama datanglah seorang karyawan minimarket menyampaikanku, katanya bahwa ia melihat asap tebal sembari menunjuk. Saya pun mengarahkan pandanganku yang ditujukan, ternyata betul juga. Saya dan teman-temanku langsung bergerak ke lokasi itu sambil teriak kebakaran,” kata Dodi.

Pemuda setempat ini melanjutkan bahwa enam orang korban setelah dievakuasi dan identifikasi oleh petugas kepolisian, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang.

“Jasad enam korban itu usai di evakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang. Dan tidak lama kemudian korban dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan,” cetusnya. (Yuniar SM)

You may also like