JAWA TENGAH, BB – Awal tahun ini pandemi covid-19, belum juga berakhir. Akibat bencana virus asal Wuhan, China ini rupanya masih memukul sejumlah sektor usaha yang berdampak pada menurunnya ekonomi masyarakat.
Salah satu sektor usaha yang turut terdampak ialah pariwisata dan usaha kuliner. Halnya yang dialami oleh pengelola Wisata Apung Kampoeng Rawa di Jalan Lingkat Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
Dimana, pengunjung dari wisata tersebut hingga kini masih sangat sepi. Bahkan jajanan kuliner yang dulu sempat primadona, kini pengunjungnya terjun drastis.
Nah, untuk memulihkan perekonomian di sektor pariwisata dan kuliner di tempat ini, pihak manajemen pengelola pariwisata tersebut melakukan terobosan pelatihan prima manajemen dan pelaksana, bertempat di salah satu hotel di Ambarawa, Selasa (19/1/2021)
Aniza Yuriyati selaku Marketing wisata Kampoeng Rawa mengatakan pelatihan penibgkatan pelayanan prima dilakukan guna merespon keinginan pengunjung ditengah pandemi covid-19. Sehingga pegawai wisata bisa saling paham tugas masing-masing dan bisa saling mendukung.
GM Kampoeng Rawa, Petrus Sumual menambahkan, pelayanan menjadi penting dalam pengelolaan pariwisata dan kuliner. Pasalnya, pengunjung kerap ingin mendapat kepuasan saat berwisata atau makan.
“Pengunjung itukan pinginnya dimanjakan. Karena ingin puas berwisata. Sehingga ujung tombak kita pelayanan prima. Juga di tempat makan ya, sama,” ujar Petrus, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu, pengurus PHRI Kabupaten Semarang, Mng Sumanto Hadi Projo sebagai narasumber mengemukakan, bahwa mengelola wisata dan kuliner diperlukan manajemen sesuai manajemen SOP Food and Baverate Restaurant. Intinyanya, pegawai di sebuah wisata dan kuliner harus kompak.
“Kerja tim itu menjadi penting dalam suatu usaha,” katanya.
Peserta pelatihan ini diikuti sebanyak 19 orang. Pembatasan peserta dilakukan seiring masa pandemi covid belum berakhir dan sekaligus mematuhi protokol kesehatan. (Muz)
