Tokoh Masyarakat Angkat Bicara Soal Penanganan Banjir di Lutra

0 comments

LUTRA, BB — Tokoh masyarakat sekaligus Pemerhati lingkungan, Hatta Pasajo (56) yang juga menjadi salah satu korban amukan banjir bandang yang terjadi malam 13 Juli 2020, angkat bicara terkait solusi atau penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara.

Dalam penyampaiannya, menyebutkan bahwa dirinya dari kecil hingga dewasa bermukim di daerah bantaran sungai Masamba, nah tentunya menggugah hati untuk bagaimana dalam hal ini pemerintah setempat jangan lamban dalam menangani sungai beserta pemukiman yang sempat tersapuh air beserta sedimentasi lumpur, pasir, beserta kayu.

Adapun dengan adanya peristiwa banjir bandang tersebut Hatta Pasajo menuturkan bahwa pada tahun 1980 banjir pernah terjadi namun saat itu adalah berkah, sebab masyarakat bisa mendapatkan kayu, ikan dan sebagainya namun banjir yang terjadi saat ini itu menurut saya ini bukan berkah lagi tetapi ini adalah musibah.

“Banjir Bandang yang terjadi kali ini itu adalah musibah sebab meluluh lantahkan pemukiman serta memakan banyak korban nyawa,” sebut Hatta Pasajo, Minggu 11/01/21 di kediamannya.

Menurutnya, butuh waktu yang sangat lama (puluhan tahun) agar sedimentasi itu mulai mengurang di Sungai Masamba, jadi sekarang bukan banjir yang tidak berkesudahan namun karena sungai itu sudah lebih tinggi daripada pemukiman.

“Saya berharap mudah-mudahan ada orang, kelompok, investor yang ingin mengambil pasir untuk (normalisasi sungai) itu, kemudian dipermudah urusannya bukan di persulit, sebab hanya cara begitulah normalisasi sungai akan bisa bahkan tidak menggunakan dana/anggaran pemerintah,” jelas dia.

“Jadi pesan saya kepada pemerintah terkhusus keluarga di Masamba yang ada di bantaran sungai Masamba bahwa mari kita sama-sama bersatu untuk mencari solusi untuk memecahkan masalah ini, Berat Sama Kita Pikul Yang Ringan Sama Kita Jinjing itulah watak kita yang sesungguhnya orang Masamba,”pungkasnya. (Ahmad Kaisar)

You may also like