10 Fakta Rentetan Identifikasi dan Penangkapan 20 Kelompok Teroris di Sulsel

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol Merdisyam memperjelas jumlah kelompok teroris yang berhasil diamankan Densus 88 dan Gegana Polda Sulsel di Perumahan Vila Mutiara Biru Kota Makassar serta kronologi pergerakannya.

Hal itu dikemukakan saat merilis pengungkapan penangkapan terduga teroris tersebut, Kamis (7/1/2021), di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan dihadiri Pejabat Densus 88 Mabes Polri, Kabag Penum Div Humas Mabes Polri, Kabid Humas Polda Sulsel, di himpun beritabersatu.com, Sabtu (9/1/2021)

Kelompok Villa Mutiara Merupakan Jaringan JAD

Kapolda menyebutkan, sebanyak 18 orang terduga teroris jaringan Jamaah Asharuf Darul (JAD) diamankan dalam operasi Densus 88 anti teror di Makassar.

2 Tewas Saat Proses Penangkapan

Selain itu kata Kapolda dalam operasi tersebut mengakibatkan 2 (dua) orang meninggal dunia karena melakukan penyerangan kepada petugas dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP yang dapat mengakibatkan terancamnya keselamatan petugas.

“Jadi dua orang meninggal dunia karena melakukan penyerangan kepada petugas dengan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP yang mengancam jiwa petugas sehingga petugas melakukan penidakan secara tegas dan terukur yang mengakibatkan dua orang tersebut meregang nyawa,” jelas Kapolda.

2 Teroris yang Tewas Diketahui Mertua dan Menantu

Sebelumnya kata Kapolda pengepungan dilakukan Densus 88 Mabes Polri dan di back up Polda Sulsel di Perumahan Vila Mutiara Biru, Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pada Rabu (6/1/2021)

“Ketika proses penangkapan berlangsung terhadap dua orang terduga teroris yakni R dan A merupakan warga Perumahan Villa Mutiara Biru 11 No. 2 Kelurahan, Kecamatan Biringkanaya, keduanya Mertua dan menantu itu melakukan perlawanan dengan menggunakan senapan yang mengancam jiwa petugas sehingga keduanya ditembak hingga tewas,” kata Kapolda lagi.

Satu Orang Teroris Tertembak Dalam Perawatan Medis

Selain itu sambunya, satu orang pelaku lainnya mengalami luka tertembak yakni pria IW (30), dan IW saat ini dirawat di RS Bhayangkara dalam pengawasan petugas.

Densus Kepung Lima Titik Lokasi Berbeda di Sulsel

“Mereka 18 orang kelompok terduga teroris diamankan dilokasi yang berbeda. Ada lima titik lokasi penangkapan yakni di wilayah Kecamatan Biring kanaya Villa Mutiara Makassar, Sudiang Raya, Kecamatan Tallo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang,” terang Kapolda.

Kelompok Teroris Diamankan 17 Pria 3 Perempuan

Dia menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan yang diamankan sebanyak 20 orang, terdiri 17 orang lelaki, 3 Perempuan.

“Dari 20 diamankan itu 2 orang meninggal dunia sehingga hanya 18 orang saja. Nah mereka sejak 2015 silam dilakukan pengintaian hingga 2021. Barulah keberadaan mereka terendus,” ungkap Kapolda.

Jaringan Isis yang Hendak Berangkat ke Suriah

Kelompok teroris di Villa Mutiara ini kata dia, merupakan Jaringan JAD dan beserta ratusan jamaah lainnya melakukan baiat kepada Khilafah ataupun ISIS pada tahun 2015 di Pesantren Arridha Pimpinan Ustadz Basir yang meninggal di LP Nusakambamgan karena terlibat teror

“Kelompok ini aktif melaksanakan kajian khusus bersama pendukung Daulah lainnya di Kompleks Villa Mutiara pada tahun 2016 lalu. Dan rencana mereka hendak berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS. Namun mereka digagalkan saat telah berada di Bandara Soetta Jakarta,” ungkap Kapolda lagi.

Pengiriman Dana Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral di Jolo Filipina

Selain itu, lanjut Kapolda, Kelompok Villa Mutiara ini terlibat dalam pengiriman dana dalam aksi para pelaku Bom Bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo, Filipina. Dan para pelakunya kelompok Villa Mutiara

Rutin Latihan Menembak

“Nah sejak Oktober tahun 2020, Kelompok teroris Villa Mutiara ini secara rutin telah melakukan latihan menembak dan naik gunung. Meski begitu fasilitator mereka teridentifikasi. Dia adalah Andi Baso yang merupakan DPO bom gereja Oukumene Samarinda tahun 2017 lalu. Andi Baso juga perencana bom gereja Jolo. Filipina 2019 yang melibatkan istrinya,” cetus Kapolda.

Senjata yang Dimiliki dan Buku Provokatif Radikal

Adapun barang bukti yang disita tambah dia, berupa rangkaian bom, senpi laras panjang jenis pcp 6 pucuk, senjata tajam parang, badik, pedang, samurai, busur, buku buku yang bersifat provokatif radikal. (Yuniar SM)

You may also like