MAKASSAR, BB — Suasana masih subuh, Rabu (6/1/2020), suara langkah kaki begitu riuh terdengar, tidak lama kemudian terdengar suara letusan, warga Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya itu pun yang baru usai melaksanakan salat subuh terkejut mendengar suara letusan menggelegar itu.
Mereka warga pun mengendap-endap mengintip dicela jendela. Dan melihat beberapa pria berseragam polisi menenteng senjata. Balakangan warga mengetahuinya jika petugas kepolisian dari tim gabungan Densus 88 dan Gegana Polda Sulsel menguber dua orang teroris.
Mereka dua orang teroris itu tewas tertembak, kemudian petugas kepolisian mengevakuasinya di Rumah Sakit Bhayangkara. Tak hanya itu informasi yang berhasil dihimpun ada 20 orang lainnya yang diduga jaringan ISIS berhasil digulung polisi.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana kepada awak media membenarkan dua orang teroris tewas tertembak setelah sebelumnya keduanya hendak ditangkap.
“Dua orang berinisial MR dan SA merupakan jaringan JAD terlibat dalam insiden pengeboman gereja di Jolo, Filipina beberapa waktu lalu,” terang Kapolrestabes.
Tim gabungan kata dia, masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta petugas melakukan pengembangan untuk memeriksa saksi-saksi.
“Tim gabungan masih terus melakukan pengembangan dengan memeriksa saksi-saksi dari sejumlah terduga teroris yang telah diamankan,” kata Kapolrestabes.
Sementara itu Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam menjelaskan, pengepungan terhadap sekelompok teroris yang bersarang di Villa Mutiara berdasarkan dari hasil lidik yang terkuak oleh tim Densus 88.
“Dua orang yang tewas tertembak saat proses penangkapan, selain itu juga ada 20 orang berhasil digulung. Mereka terkuak adalah jaringan Jamaah Asharuf Daulah (JAD), Sulsel,” beber Kapolda.
Keberadaan mereka bersarang di Villa Mutiara dengan berhuni di sejumlah rumah. Dan menurut RT Setempat jika mereka kerap melakukan perkumpulan.
“Mereka terduga jaringan ISIS diamankan itu dari keterangan RT setempat menyebutkan bahwa keberadaannya sudah lama dan mereka katanya sering berkumpul. Informasi tim Densus 88 juga menyebutkan dari hasil lidiknya, jika mereka puluhan terduga ISIS kerap melakukan latihan dengan menggunakan senjata,” terang Kapolda.
Menurut informasi sambungnya bahwa mereka puluhan terduga ISIS itu hendak berangkat ke Suriah dan akan bergabung dengan ISIS.
“Jadi rencana mereka yang hendak berangkat di Suriah yang akan tergabung dengan ISIS. Itu terendus oleh tim gabungan Densus 88 dan Polda Sulsel sehingga dengan cepat tim gabungan menggagalkan pemberangkatan mereka di Bandara Soekarno Hatta,” jelas Kapolda lagi.
Orang nomor satu Polri Sulsel ini menambahkan, proses penangkapan jaringan ISIS itu selain dua orang tewas tertembak, satu orang lainnya juga ditembak.
“Ada satu orang lainnya juga tertembak. Namun masih dalam perawatan medis, sementara yang dua orang tewas itu yakni MR dan SA masih di Rumah Sakit Bhayangkara,” pungkasnya. (Yuniar SM)