JAWA TENGAH, BB – Disaat pemerintah tengah melarang seluruh aktifitas FPI (Front Pembela Islam), pria asal kota gudeg Yogyakarta ini, justru mendirikan FPI. Tapi jangan salah, FPI yang diprakarsai Haris Kribo tersebut, tidaklah berafiliasi dengan FPI yang dilarang pemerintah itu.
FPI besutan Haris Kribo yakni FPI (Forum Preman Indonesia). Organisasi ini dibentuk untuk mewadahi preman-preman yang ada di negeri ini.
Ide awal pemuda milenial berambut gimbal yang juga ketua DPW Sapu Jagad DIY membentuk Forum Preman Indonesia adalah untuk melindungi masyarakat dari preman-preman perbankan, lintah darat yang dijadikan debt collector oleh lembaga keuangan seperti Bank, BPR dan leasing milik Aseng.
Pemuda nyentrik jebolan matematika FMIPA UGM ini idenya selalu aneh-aneh namun Haris Kribo ini banyak disukai oleh anak-anak di sekitarnya karena disela-sela kesibukannya dia menyempatkan waktunya untuk mengajar kan adik-adik untuk membaca iqro’ dan Alquran di Masjid disekitar rumahnya.
Haris Kribo dengan tinggi 172 cm dan bobot 82 kg berambut gimbal panjang 120 cm tampak sangar dan menakutkan. Namun ketika sudah berkomunikasi maka ide dan gagasannya sangat cemerlang dan diluar dugaan.
Forum Preman Indonesia akan segera di daftarkan di Kemenkumham agar segera mendapat legalitas pemerintahan. Haris Kribo juga akan segera membuka jaringan di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan kriteria orang yang punya nyali dan punya anggota militan tanpa memandang Ras, Agama dan Suku.
“Syaratnya mempunyai KTP asli Indonesia,” katanya, sabtu (2/1/21)
Aktivitas Kribo saat ini sebagai konsultan kredit bermasalah yang selalu berbenturan dengan perbankan, BPR, Leasing dan rentenir. Bagi warga masyarakat Indonesia yang mengalami kredit macet, rumah mau di lelang dan di kejar-kejar debt colector bisa hubungi langsung ke nomer beliaunya untuk mendapatkan pencerahan, 08175475597 dan 081310268779.
Jika ingin konsultasi atau ikut menjadi anggota Forum Preman Indonesia, anda dapat menghubungi nomor tersebut atau datang di kantornya di Jogjakarta, Solo dan Palmerah Jakarta. (Muz)