SINJAI, BB — Mantan Sekda Sinjai, H.Taiyeb A.Mappasere, mengungkap fakta kejadian yang dialami oleh Hj.Nikma, istrinya. Ia sekaligus membantah tanggapan dari Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Sinjai, yang menyebutkan bahwa ada miskomunikasi antara perawat dan pasien.
“Bukan masalah komunikasi. Memang Komunikasi tidak ada, yang salah itu kalau ada komunikasi baru tidak benar. Ini tidak ada komunikasi,”
“Ibu merasa sakit. Dipanggillah itu petugas malam yang menggantikan, dan petugas itu mengatakan “Na Tutup’i Puang”. Bila mengatakan tertutup, artinya sebenarnya tidak boleh ditutup,” kata H.Taiyeb A.Mappasere, kepada beritabersatu.com rabu (23/12/20)
Selain itu, H.Taiyeb juga menyebutkan kalau dikatakan hanya satu infus yang jalan, kenapa pakai Conecta digabung jadi 3. Biasanya kalau yang satu tidak dikasi jalan, dicabut baru dipindahkan.
“Kalau dikatakan hanya satu yang jalan, kenapa harus pakai Conecta? yang biasanya kalau satu tidak dikasi jalan, dicabut baru dipindahkan. Petugas yang menggantikan itu juga mengakui kalau infusnya ibu ditutup,” kata H.Taiyeb sambil memperagakan kejadian sebenarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan langsung oleh Hj.Nikma, (Istri H.Taiyeb), bahwa dirinya sempat berteriak memanggil suster lantaran rasa sakit yang dialaminya setelah infusnya ditutup oleh petugas sore waktu itu.
“Saya berteriak, Suster.. Suster.. kenapa sakit, terus dia bilang “bae dia tutup’ki,” kata Hj.Nikma.
Mantan Sekda Sinjai, H.Taiyeb A.Mappasere mengatakan bahwa dirinya hanya ingin memanggil petugas itu untuk menyampaikan secara kedalam, untuk mereka saksikan sendiri kejadiannya, supaya dilakukan perbaikan.
“Saya tidak ingin telanjangi Rumah Sakit. Saya hanya memanggil mereka untuk saya sampaikan secara kedalam, untuk dia saksikan sendiri kejadiannya, supaya dilakukan perbaikan. Harapan saya, berikut-berikutnya tidak ada lagi orang yang diperlakukan seperti ini, jangan berkelik-berkelik membela diri,”
“Walaupun saya bukan orang kesehatan, tapi tidak buta ji. Saya tidak buta, untuk hal-hal yang sederhana ini saya bisa tahu. Tidak mungkin orang pasang Conecta kalau bukan untuk dilalui cairan, iya kan,” ungkap H.Taiyeb A.Mappasere.
Sekaitan hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Sinjai, drg. A. Fatmawaty, yang dikonfirmasi beritabersatu.com, mengatakan bahwa pihak RSUD Sinjai sangat terbuka dengan segala saran dan kritikan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
“Pada dasarnya RSUD Sinjai sangat terbuka dengan segala saran dan kritikan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Atas masalah tersebut, kami akan menelusuri kembali sesuai dengan regulasi yang berlaku dan melakukan evaluasi demi perbaikan layanan ke depan,” kata A. Fatmawaty, melalui pesan WhatsAppnya, Rabu Malam (23/12/2020)
(Suparman Warium)