KUDUS, BB – Hujan deras yang mengguyur Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pekan ini mengakibatkan sebanyak kurang lebih 60 rumah warga terendam banjir. Imbas dari cuaca buruk tersebut, hingga kini belum ada warga yang mengungsi.
Suyitno selaku Kepala desa membenarkan hal tersebut, hujan lebat yang mengguyur Kudus beberapa hari terakhir ini mengakibatkan tiga dukuh di desanya terendam banjir. Diantaranya adalah Dukuh Barisan, Gendok dan Tanggulangin.
Ketiga dukuh itu berada di RW 3. Daerah yang merupakan kawasan cekungan dan menjadi langganan banjir setiap tahunnya,” terangnya. Kamis (10/12/2020)
Suyitno mengimbuhkan, ketinggian air banjir di daerahnya cukup bervariasi, mulai 15 hingga 65 sentimeter. Genangan terparah terjadi di Dukuh Tanggulangin yang merendam 46 rumah warga dengan kedalaman sekitar 65 cm, sedangkan di Dukuh Gendok ada 16 rumah yang kebanjiran sedalam sekitar 55 cm, di Dukuh Barisan ada dua rumah dengan ketinggian air sekitar 30 cm
Meski begitu, hingga kini belum ada satupun warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing dan menjalankan aktivitas seperti biasa di tengah genangan air.
“Saya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Jati untuk memberikan pengobatan bagi korban banjir. Sekaligus menyiapkan posko bencana jika air banjir kian meninggi,” ungkapnya.
Di singgung mengenai pompa penyedot air banjir. Suyitno mengaku pompa tersebut sudah dioperasikan pihaknya selama 24 jam penuh.
“Pompa air untuk menyedot sudah saya operasikan 24 jam penuh, karena intensitas hujan disini sangat tinggi, pompa penyedot itu memang kurang maksimal karena pompanya hanya satu. Bagaimanapun, fasilitas yang ada kami manfaatkan sebaik mungkin,” ucap dia.
Karminah 35 tahun, warga Dukuh Tanggulangin mengaku banjir kali ini membuat dirinya dan orang tua lain semakin ekstra mengawasi anak-anaknya. Sekolah libur, membuat anak-anak banyak menghabiskan waktu bermain air.
“Kalau rumah kebanjiran sudah biasa. Ini anak-anak sekolahnya libur, ada banjir seperti ini penginnya main air terus. Soalnya air banjir kotor, takutnya kalau sakit,” terangnya saat ditemui di lokasi banjir.
Rumah Karminah sendiri tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 60 cm Dia mengaku belum mau mengungsi karena rumahnya masih bisa ditinggali. (GSP)