LUTIM, BB – Pilkada serentak yang akan di gelar diseluruh Indonesia pada tanggal 9 Desember 2020, menjadi satu momentum penting dari intisari demokrasi guna mencatat sejarah baru kepemimpinan di masing-masing daerah.
Saum selaku Ketua Departemen Partisipasi Pembangunan Daerah Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (PB-IPMIL RAYA) menuturkan bahwa Luwu Timur merupakan sebuah daerah yang unik karena banyaknya suku yang berkedudukan di sebuah daerah yang dijuluki bumi bataraguru ini mendapatkan previlege akan meriahnya pelaksanaan Pilkada serentak
“Banyaknya etnis yang juga merupakan sebuah tantangan nyata dalam sebuah pengaplikasian pesta demokrasi yang adil membuat siapa saja calon kepala daerah harus menjaga dengan baik kondisi dilapangan agar tidak terjadi pertikaian dalam masyarakat,”tutur Saum kepada awak media beritabersatu.com, Minggu (29/11/20)
Ia melanjutkan bahwa jangan sampai sebagai contoh hal yang memiriskan setiap pilkada bahkan menjadi jejak buruk adalah bahwa Pilkada sering kali menimbulkan perpecahan dan konflik sosial ditengah masyarakat. Dimana Perbedaan pilihan yang tidak disikapi secara dewasa adalah awal terjadinya disharmonisasi dalam kelompok sosial masyarakat
“Tahun ini pilkada dilakukan dibeberapa daerah yakni 9 provinsi, 224 Kabupaten dan 37 kota salah satunya Kabupaten Luwu Timur. Kita masyarakat luwu timur harus menikmati fasilitas negara yang dijamin oleh konstitusi ini yakni pesta demokrasi, maka dari itu mari kita ciptakan pilkada yang aman, damai, dan tidak mudah terprovokasi,” tambah pemuda Sorowako Saum yang juga merupakan Wakil Ketua BEM FISIP 45 UNIBOS.
Saum yang juga putra Sorowako sekaligus Ketua Bidang Hubungan Luar Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (PP-IPMALUTIM) mengatakan bahwa Luwu Timur diikuti oleh dua pasangan calon terbaik daerah bumi Batara Guru
“Oleh karena itu meskipun masyarakat Luwu Timur berbeda pilihan janganlah sampai dipecah belah hingga harus saling adu mulut,” pungkasnya. (Ahmad Kaisar)