JAWA TENGAH, BB — Sikap tegas yang diambil oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan anggotanya yang gencar mencopot baliho-baliho yang menunjukkan sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, terus menuai dukungan banyak kalangan.
Dukungan itu tak hanya datang dari Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dan dan lainnya. Dukungan serupa kini juga datang dari Alumni Resimen Mahasiswa HM Rachmat, S.Pd.
Menurut mantan Satgas Menwa Timor-Timur 1996 ini, ketegasan Pangdam Jaya dalam menurunkan baliho berbau Imam Besar FPI patut didukung penuh oleh semua komponen masyarakat negeri ini karena sudah meresahkan dan mengganggu kenyamanan, keamanan masyarakat Indonesia.
“Sudah saatnya alat negara turun tangan dalam menyikapi keberadaan kelompok tertentu yang berpotensi memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sudah saatnya. Negara tidak boleh lembek menghadapi jika ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dari dalam dan luar negeri,” ujar HM Rachmat di Semarang, Senin (23/11/2020).
Latsarmil 1995 ini menyatakan, apa yang disebutkan oleh mantan Gubernur Akmil itu, bahwa ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar, itu sangat tepat.
Karenanya, wajar jika Dudung menyampaikan bahwa jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam.
HM Rachmat berharap, tidak hanya Pangdam Jaya yang memiliki keberanian serupa. Pangdam-Pangdam yang ada di daerah sejatinya harus kompak mendukung Dudung dengan tegas menertibkan baliho atau spanduk yang berpotensi memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Sebelumnya dukungan terhadap Pangdam Jaya, datang dari Gubernur Lemhanas Agus Widjojo. Oleh Agus mengatakan memang harus ada yang berani melawan FPI dan Habib Rizieq.
Karena menurut orang dekat SBY tersebut apa yang dikatakan Habib Rizieq Shihab terhadap negara, pemerintah, dan khususnya TNI, sudah keterlaluan.
“Secara politis saya setuju, harus ada yang berani melawan Habib Rizieq, karena apa yang dia katakan itu sudah keterlaluan, terutama kepada TNI.” ucapnya.
“Jadi secara politik, harus ada yang bisa melawan dia dan itu ditunjukkan oleh Pangdam Jaya beserta anak buahnya,” sambung Agus. (Muz)