MAKASSAR, BB — Direktur Lembaga Antikorupsi Sulsel (Laksus), Muhammad Ansar mengaku menerima laporan dari masyarakat terkait adanya pekerjaan pengaspalan di sejumlah titik di Kota Makassar yang diduga proyek tersebut masih ditender dan dalam pekerjaan.
Proyek rehabilitasi ini pun kata Ansar jadi polemik sebab masih dalam tender. Namun ironisnya pekerjaan berlangsung. Kok bisa ?
“Kami yang menerima laporan ini akan menurunkan tim investigasi, kuat dugaan proyek yang berlangsung itu ada kong kalikong. Insya Allah kami akan laporkan perihal dugaan kasus tipikor ini dari hasil investigasi tim kami,” beber Ansar, Kamis (19/11/2020)
Ansar mengatakan, laporannya nanti akan dilayangkan di KPK dan KPPU Pusat, jika menemukan bukti-bukti dugaan pelanggaran yang dilakukan dinas terkait.
“Terkuak dugaan dalam proyek rehabilitasi itu. Dimana proyek tersebut masih dalam terder sementara pekerjaan berlangsung. Kan kami menduga kalau ada kongkalikong,” kata Ansar
Selain itu lanjutnya, Laksus menemukan kejanggalan dengan adanya pembatalan lelang proyek rehabilitasi jalan.
“Kami akan mendalami pembatalan lelang itu,” ujarnya.
Menurutnya, pembatalan lelang harusnya ada alasan yang jelas. Panitia lelang tak bisa serta-merta melakukan pembatalan lelang.
“Nah saat waktu lelang di buka. Itu waktunya mepet. Kami menilai jika proyek tersebut sangat dipaksakan pada akhir tahun ini. Kemudian kami juga menilai jika proyek ini tidak bersifat urgent di tengah pandemi Covid 19 di Kota Makassar. Pekerjaan rehabilitasi jalan tak bisa memberi dampak terhadap perekonomian masyarakat pada jangka pendek,” ungkap Ansar.
Laksus tambahnya menantang penyedia untuk mencantumkan lokasi proyek yang dikerjakan tersebut.
“Sangat tidak urgent pekerjaan proyek tersebut dan tidak tepat sasaran sebagai pemulihan ekonomi. Proyek ini pastinya hanya akan menguntungkan beberapa golongan orang saja. Apalagi, ada pula yang terpaksa dilelang ulang. Jadi proyek tersebut terkesan sangat dipaksakan. Karena indikasi ada kong kalikong sehingga dilicinkan,” tandas Ansar. (*)