Ditinggal Teman, Pria Asal Sumenep Gorok Leher Dengan Pecahan Kaca

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Dugaan Aksi nekat bunuh diri dilakukan pria bernama Sandi (22), warga Sumenep Jawa Timur dengan cara menggorok lehernya dengan pecahan kaca mengundang perhatian orang-orang yang berada dikawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Beruntung penumpang transit ini secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit oleh petugas Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin setelah sebelumnya ditemukan dalam kondisi berlumuran darah.

Kapolsek Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iptu Asep Widianto menjelaskan, pihaknya setelah mengetahui aksi nekat bunuh diri dilakukan pria bernama Sandi pada Senin (16/11/2020), selanjutnya pihak Polsek Kawasan Bandara langsung melakukan penyelidikan.

“Dari hasil penyelidikan diketahui jika Sandi dalam kondisi depresi lantaran tak punya biaya hidup. Dia sampai melakukan perihal nekat itu kala melihat lima rekannya berangkat ke Timika. Pasalnya, Sandi juga ingin mengikuti rekannya itu. Namun dirinya hanya transit lantaran tak punya biaya untuk melanjutkan perjalanan menuju Timika,” kata Iptu Asep

Kemungkinan kata Asep korban bersahabat dengan lima orang itu sehingga diselimuti rasa gundah. Ia berada di Makassar pada hari Minggu (15/11/2020), setelah terbang dari Banjarmasin dan transit di Makassar.

“Entah apa dibenaknya disaat itu, hingga Sandi nekat menggorok lehernya dengan pecahan kaca di dalam kawasan Bandara. Beruntung cepat tertolong sehingga dengan cepat dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan intensif,” kata Iptu Asep, Rabu ( 18/11/2020)

Kendati mengaku telah menghubungi keluarga Sandi yang berada di Sumenap Jawa Timur dengan menyampaikan kondisi Sandi, selain itu pihaknya juga menyampaikan orangtua Sandi jika Sandi dilakukan operasi di Makassar.

“Kami sudah berkoordinasi pihak keluarganya. Dan menyampaikan kondisi Sandi, kemudian meminta orangtuanya agar Sandi dilakukan operasi pada lehernya yang terluka,” terang Iptu Asep.

Dia menambahkan, sebelumnya korban ditemukan oleh petugas bandara. Kala itu korban duduk seorang diri dilokasi area bukan tempat umum.

“Petugas meminta Sandi untuk keluar dari area itu. Namun Sandi tetap saja duduk, sembari menjerit sakit, saat itulah pihak petugas Security melihat Sandi langsung dengan cepat melarikan Sandi ke Rumah Sakit lantaran mengalami pendarahan hebat pada bagian leher,” pungkasnya. (Yuniar SM)

You may also like