JAWA TENGAH, BB – Erupsi Gunung Merapi hingga kini masih terus aktif. Bahkan Rabu kemarin sempat mengeluarkan suara gemuruh. Melihat kondisi demikian, gelombang pengungsi yang tinggal dari kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi di Magelang, bakal bertambah.
Sementara itu, salah satu desa yang sedang berbenah menyambut pengungsi jika sewaktu-waktu gejolak Merapi semakin mengkhawatirkan ialah Desa Jamuskauman, Kecamatan Ngluwar.
Kepala Desa Jamuskauman, Heri Susanto mengatakan dalam rangka menampung pengungsi erupsi Merapi, pihaknya saat ini sedang melakukan persiapan. Sebagaimana diketahui, Jamuskauman merupakan desa bersaudara Kaliurang menampung pengungsi bencana.
Diantara yang telah dilakukan Pemdes Jamuskauman sebut, Lanjut Heri Susanto meliputi persiapan personil relawan dari Sigap dan pengurus PKK desa. Tujuannya untuk mengkomunikasikan dalam pembagian tugas masing-masing agar pelayanan kepada pengungsi bisa maksimal.
“Kami dari Pemdes Jamuskauman sudah koordinasi dengan Desa Kaliurang yang akan menampung warganya di desa kami. Begitu juga dengan perangkat kami di desa, para relawan dan PKK termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ujar Heri Susanto, Kamis (12/11/2020).
Dikatakan Heri Susanto, warga yang diplot untuk mengungsi ke Jamuskauman sebagai desa bersaudara yakni Desa Kaliurang dari Dusun Sumberrejo dan Dusun Kaliurang Lor. Jumlah pengungsi yang akan masuk di Jamuskauman sebanyak 800 jiwa.
Terkait saat ini masih masa pandemi covid-19, Heri Susanto menegaskan bahwa semua pengungsi dipastikan sehat. Namun jika ada pengungsi dinyatakan reaktif, langsung dirujuk ke RS Merah Putih.
Ikhwal fasilitas Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Jamuskauman, representatif. Dari kondisi bangunannya, besar megah dan bersih. Dilengkapi fasilitas pembuangan tinja 9 unit ditambah 1 unit untuk relawan. Begitu juga penerangan dan sarana parkir. (Muz)