Warga Batangan Keluhkan Layanan PDAM Tirta Bening yang Sering Macet

by Ardin
0 comments

PATI, BB – Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening wilayah Juwana mengeluh karena saluran air tidak pernah lancar dan sering macet, sehingga para pelanggan kesehariannnya merasa bingung untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Salah satu warga yang mengeluh adalah Hasanudin asal desa Ketintang, Kecamatan Batangan, Pati, menurutnya saluran air PDAM di rumahnya kurang lebih sudah dua bulan ini tidak lancar dan sering macet.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Hasanudin dan pelanggan sekitar harus membeli atau mengambil air dari tempat lain, Sementara tagihan bulanan dari PDAM setiap bulannya harus tetap dibayar.

“Kurang lebih 2 bulan ini air dari PDAM sering macet dan terkadang secara bersamaan mengeluarkan lumpur, sehingga air tidak bisa digunakan untuk mandi, masak dan keprluan lainya,” ucap Hasanudin, jumat (6/11/20)

Meskipun pada saat tengah malam, lanjut Hasanuddin, kadang-kadang airnya bisa keluar namun saat pagi hari air tersebut kembali macet, dan begitu seterusnya selama kurang 2 bulan terakhir.

“Tentunya kami dan Para pelanggan beraharap agar secepat mungkin pihak PDAM segera menangani masalah ini dan jangan hanya mau iurannya saja,” ketusnya.

Saat dikonfirmasi oleh awak media, Sulis petugas PDAM wilayah Juwana menjelaskan jika tersedatnya aliran air dikarenakan ada perbaikan jaringan pipa di jembatan Jabang Bayi yang berada di Desa Raci.

Kendati saluran pipa di jembatan Jabang Bayi sudah selesai sejak Kamis (5/11) kemarin, namun pihaknya belum bisa memaksimalkan aliran air ke pelanggan terutama untuk wilayah di Kecamatan Batangan.

“Masalahnya pipa yang ke Batangan ukuranya hanya 6 dim padahal untuk idealnya ukuran pipanya 10 dim, dan jumlah pelanggan baru di Batangan juga semakin bertambah dan kedepanya akan kita usulkan untuk perbaikan jaringan,” kata Sulis.

Selain itu pihaknya juga mengaku terkendala karena banyak sumber air milik PDAM terdampak kemarau dan untuk saat ini PDAM memang belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal karena jalur air ke Batangan masih harus dibagi dua yakni wiayah timur dan barat.

“Sistem buka tutup untuk wilayah barat dan timur juga kami lakukan Karena aliran PDAM belum bisa setiap hari mengalir ke semua wilayah,” Pungkasnya. (SGP)

You may also like