MAKASSAR, BB — Berakhir sudah untuk selamanya aksi kriminalitas dilakukan oleh Sarifuddin Daeng Lewa yang merupakan residivis dalam kasus pembunuhan ini. Dia tewas di ujung bedil aparat kepolisian setelah melukai seorang petugas kepolisian saat proses penyerapan berlangsung.
Aparat kepolisian tim Resmob Polsek Panakkukang kala itu hendak mengamankan Sarifuddin, setelah menebas istri dan kedua mertuanya. Insiden berdarah itu terjadi tepatnya di wilayah Barawaja Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat siang (23/10/2020), sekira pukul 12. 35 Wita.
Entah apa dibenak Sarifuddin Daeng Lewa mendatangi rumah mertuanya saat situasi sepi. Dimana warga sedang melaksanakan salat Jumat. Belakangan warga mengetahui terjadi insiden berdarah itu saat melihat tiga orang korban terkapar dalam kondisi berlumuran darah yang diduga kuat pelakunya adalah Sarifuddin yang baru dua hari hirup udara bebas setelah menerima asimilasi oleh lembaga pemasyarakatan (Lapas)
Aparat Polsek Panakkukang, tiba dilokasi setelah menerima informasi, selanjutnya melakukan proses identifikasi, olah TKP serta mengevakuasi ketiga korban.
“Dari hasil olah TKP diketahui tiga orang korban masing-masing pasangan suami bernama Alimuddin, Salma dan anaknya yakni Selfi. Korban ketiganya menderita luka menganga pada sekujur tubuhnya. Alimuddin menderita luka menganga pada bagian tangan kanan dan tangan kiri, luka pada kepala sebelah kanan, luka pada jari-jari sebelah kanan, sementara Istrinya (Salma), mengalami luka menganga pada bagian tangan, dan anaknya yakni Selfi mengalami luka pada bagian tangan kiri nyaris putus, luka pada dahi, luka pada kaki kiri dan kanan,” ungkap Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fathur Rakhman, Sabtu (24/10/2020)
Tim Resmob Polsek Panakkukang kata Kapolsek turun melakukan perburuan terhadap pelaku. Alhasil pelaku diketahui tengah berada di lokasi persembunyiannya di sebuah rumah warga di Pampang 2, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
“Persembunyian pelaku dikepung, meski begitu petugas masih melakukan upaya persuasif untuk meminta Safaruddin serahkan diri. Namun nahas salah seorang petugas Bripka Z. Ia mendapat penyerangan oleh Safaruddin (Pelaku) dengan menggunakan senjata tajam berupa sebilah parang,” jelas Kapolsek
Parang diayunkan pelaku sambungnya di hunuskan ke tubuh Bripka Z mengakibatkan Bripka Z menderita enam luka sabetan.
“Petugas lainnya melihat jiwa Bribka Z terancam hingga melepaskan enam butir peluru. Peluru melesat ditubuh pelaku seketika pelaku roboh hingga meninggal dunia,” kata Kapolsek. (Yuniar SM)