JAWA TENGAH, BB – Beragam program digelontor pemerintah ke masyarakat selama pandemi covid-19, menghantam negeri ini. Bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban masyarakat akibat dampak covid tersebut.
Salah satu bentuk bantuan yang digulirkan ialah BPNT (Bantuan pangan non tunai) meliputi beras, buah, kacang hijau dan telur.
Tapi apa jadinya, bila bantuan ini justru dimainkan oleh oknum tak bertanggungjawab. Halnya di wilayah Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dari Kecamatan ini, beredar isu bahwa bantuan jenis BPNT tersebut ditengarai dimainkan oleh oknum Camat Mertoyudan berinisial B dengan oknum bendahara paguyuban Suplayer berinisial E.
Dari rumor yang beredar di publik, kedua oknum ini diduga “main mata” untuk melakukan pemotongan bantuan senilai Rp 2.000 per KPM (kelompok penerima manfaat).
Dugaan main “main” berlangsung sejak bantuan sosial untuk korban covid digulurkan pada April 2020 lalu. Bahkan, permainan ini diduga terus berlangsung hingga sekarang.
Sumber kuat dan layak dipercaya yang diterima oleh awak media ini, menerangkan bahwa, BPNT diwilayah Mertoyudan ditengarai ada pemotongan bantuan Rp 2.000 per KPM. Pelaku yang diduga melakukan potongan tersebut adalah oknum bendahara paguyuban suplayer E dan ditengarai mengalir ke oknum Camat setempat.
Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono dikonfirmasi Ikhwal rumor ini, terlebih nama bersangkutan turut disebut-sebut sebagai bendahara paguyuban suplayer, menepis dugaan ini. Bahkan ia, menyebut bahwa bendahara paguyuban suplayer BPNT Mertoyudan adalan Wawan, Sekretaris Siska dan Ketua Nurul Huda.
Meski begitu, Eko Sungkono yang sejak Januari 2020 lalu menjabat sebagai Kades Mertoyudan, mengakui jika dirinya ikut dalam pengadaan barang BPNT.
“Bantuan ini kita bagi-bagi dan tidak dimonopoli satu orang. Yang lain pengadaan buahnya, dan lain pengadaan kacang hijaunya, maupun telurnya, dan saya kebagian pengadaan beras saja,” beber Eko Sungkono, Senin (19/10/2020) kepada berita bersatu.com.
Lantas, bagaimana komentar Camat Mertoyudan tentang hal ini? Sayangnya, hingga berita turun. Nomor telepon selulernya, belum bisa dihubungi. (Muz)