Pupuk Subsidi Mahal, Harga Sayuran Anjlok, Petani di Magelang Menjerit

by Ardin
0 comments

JAWA TENGAH, BB – Petani di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengaku tidak saja terpukul dan hidup susah akibat pandemi virus corona. Mahal dan sulitnya pupuk didapat memperparah kondisi ekonomi mereka (petani).

Ya, petani di Kabupaten Magelang saat, menjerit. Pasalnya, mereka kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Selain langka, harganya juga naik dua kali lipat dari harga normal.

Berbalik arah dengan hasil panen petani di Magelang, harganya terjun bebas hingga petani mengalami kerugian besar. Contoh nyata, harga sayuran saat ini anjlok.

Hasil wawancara sejumlah petani sayuran, padi, jagung dan lainnya di beberapa wilayah di Magelang, keluhan mereka sama yakni sulit memperoleh pupuk subsidi dan harganya sangat mencekik.

Keluhan petani Desa Seloboro, Kecamatan Salam dan sekitar sama dialami oleh petani Desa Jamuskauman, Desa Karangtalun, Desa Somokaton, Kecamatan Ngluwar. Begitu pula petani dari wilayah Kecamatan Dukun, dan Sawangan.

“Kami para petani di Kabupaten Magelang saat ini keluhannya sama yakni pupuk sulit didapat. Kalau pun ada, harganya mahal padahal pupuk ini subsidi pemerintah,” keluh para petani saat wawancara dengan awak media ini, Sabtu (10/10/2020).

Para petani bingung. Pasalnya, Disaat pemerintah ingin memulihkan perekonomian ditengah pandemi covid-19, dan meningkatkan ketahanan pangan, pupuk subsidi justru sulit didapat. Petani tidak mengetahui ikhwal penyebab pupuk ini langka.

Sementara itu, harga cabe rawit dan tomat di petani, hingga Minggu (11/10/2020), terjun bebas hingga level Rp 3.200 per kg. Begitu juga dengan terong, pare, sawi, kacang panjang, timun dan kol serta bawang prei, harganya anjlok.

Lantas, gerangan apakah penyebab pupuk langka ditengah pandemi covid saat ini?. Hingga berita turun, pihak instansi pemerintah yang menangani sektor pertanian dan ataupun pupuk, belum bisa diminta keterangan. (Muz)

You may also like