JAWA TENGAH, BB – Deputi IV Bidang Koordinator Pertahanan Negara Kemenkopolhukam RI, Mayjen TNI Rudianto membeberkan ada sekitar 216 negara di dunia termasuk Indonesia terserang virus corona (covid-19).
Pandemi yang melanda dunia ini, tidak hanya memukul sisi kesehatan semata yang mengakibatkan banyaknya orang meninggal dunia. Semua lini sektor dunia usaha, sosial budaya, pendidikan turut terpukul.
Bahkan, tidak tertutup kemungkinan jika pandemi ini tidak segera teratasi dengan baik akan mengancam pada sektor politik, keamanan dan pertahanan.
Hal itu dikemukakan oleh Mayjen TNI Rudianto saat menjadi narasumber yang diselenggarakan Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah (23/9).
Akmil menggelar Seminar Nasional di Gedung Moch Lilly Rochli dengan tema “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia”.
Dikatakan Mayjen TNI Rudianto, dalam menangani covid ini sudah banyak yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Termasuk membuat produk hukum penanganannya seperti Perpres dan Inpres serta regulasi pendukung lainnya.
Namun, apa yang dilakukan pemerintah ini tidak akan berarti apa-apa tanpa keterlibatan semua komponen masyarakat.
“Covid ini bisa kita hadapai, kalau kita bersama-sama semua komponen masyarakat. Tapi kalau hanya pemerintah saja, kita yakin tidak akan bisa keluar dari ancaman ini,” tandas Mayjen TNI Rudianto dihadapan peserta seminar yang digelar Akmil.
Lantas, seperti apa keterlibatan komponen masyarakat?
Dengan tegas Mayjen TNI Rudianto, mengatakan masyarakat bersama pemerintah pusat dan daerah patuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih dan jaga jarak dari kerumunan.
Diakuinya, vaksin sederhana yang bisa mencegah covid-19 adalah masker. Pasalnya, vaksin untuk covid tersebut hingga sekarang belum ditemukan. Karena itu, Indonesia bisa segera keluar dari ancaman covid jika semua pihak memakai masker dan taati proses anjuran pemerintah.
“Intinya, ayo kita semua pakai masker kalau kita ingin segera keluar dari pandemi ini. Dan bisa kembali beraktifitas normal menuju masyarakat sejahtera,” imbuhnya. (MR)