MAKASSAR, BB — Direktorat Polairud Polda Sulsel akhirnya memulangkan belasan (12 orang), nelayan dan mahasiswa yang sebelumnya diamankan lantaran mereka diduga melakukan pengrusakan pada kapal pengeruk pasir di laut Kodingareng.
Direktorat Polairud Polda Sulsel, Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, mereka belasan nelayan dan mahasiswa yang sebelumnya diamankan itu dipulangkan karena tidak cukup bukti dari tindak pidana yang disangkakan.
“Kami pulangkan belasan Nelayan dan Mahasiswa itu yang sebelumnya diamankan karena tidak cukup bukti dari tindak pidana yang disangkakan. Berdasarkan proses periksaan 1×24. Pihak penyidik masih menyelidiki pelaku yang diduga melakukan pengrusakan dengan cara mengebom molotov,” terang Kombes Pol Hery, senin (14/9/20)
Sebelumnya Direktorat Polairud Polda Sulsel mengamankan Nelayan dan Mahasiswa karena diduga melakukan pengeboman kapal pasir laut Queen Off Netherland yang sementara mengejakan proyek Makasar New Port. Selain mereka diduga melakukan pengeboman mereka juga diduga memprovokasi nelayan Kodingareng
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo sebelumnya menjelaskan bahwa berawal hingga diamankan belasan orang terduga pelaku tersebut saat Kapal bertolak dari Makasar New Port menuju titik lokasi quarry tepatnya di Taka Copong, Kabupaten Takalar sekitar pukul 06.00 Wita.
“Tidak lama berselang sekitar pukul 09.00 Wita. Kapal di datangi beberapa nelayan. Ketika itu organisasi mengatasnamakan Walhi meminta untuk menghentikan kegiatan. Sementara aparat Polairud yang tiba dilokasi setelah menerima informasi melihat bahwa mereka puluhan orang itu adalah demonstran sehingga langsung mememui mereka. Dan menindaklanjuti aduan pengrusakan pada kapal yang dilempari bom molotov, saat itulah puluhan terduga pelaku diamankan, untuk diperiksa,” pungkas Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo. (Yuniar)