Bantuan kuota internet bagi pelajar untuk digunakan belajar daring nampaknya tidak semua bisa dirasakan oleh semua siswa yang ada di indonesia.
Seperti yang ada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Pasalnya dalam metode pembelajaran ini mereka masih perlu naik turun gunung agar bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman.
Dilansir dari Suarabanten.Id, Salah seorang siswa SMK 1 Filial Cihara, Kabupaten Lebak, Yogi mengaku bantuan kuota internet dari pemerintah tidak bisa digunakan di kampungnya karena tidak adanya jaringan operator.
“Enggak bisa digunakan dirumah kan di Cigaber, Desa Lebakpeundeuy, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak tidak ada sinyal, apalagi itu yang dapat kartu Axis adanya hanya di desa lain,” kata Yogi kepada Bantenhits.com
Ia bersama kawannya memanfaatkan Wi-Fi desa yang jaraknya cukup jauh untuk mengikuti belajar daring.
Meski demikian, hal itu jauh lebih baik jika dibandingkan harus pergi ke daerah Pantai Pasir Putih agar bisa menggunakan kuota internet yang diberikan pemerintah.
“Kalau mau pakai kuota harus ke Pasput, melewati sekolah kalau kayak gitu mending sekolah biasa irit bensin,” ungkpanya.
Hal serupa juga dirasakan oleh para pelajar di daerah pedalaman Cibaliung dan Cikesik Kabupaten Pandeglang, daerah tersebut masih sangat kesulitan mendapatkan sinyal operator.
Hal ini diketahui setelah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) PKC Pandeglang melakukan advokasi ke daerah Lebak dan Pandeglang.