JAWA TENGAH, BB – Sejak lokasi wisata religi Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibuka kembali di era new normal sekarang, pengunjung dari berbagai daerah pun banjiri lokasi ini.
Warga yang datang ziarah di Gunungpring tersebut selain menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi. Juga banyak yang datang rombongan menggunakan bus.
Ironisnya, kesadaran para pengunjung wisata religi Gunungpring ini untuk memakai masker masih sangat rendah. Begitu juga dalam menjaga jarak satu sama lain dari kerumunan banyak orang.
Sementara itu, dari lokasi wisata religi tersebut, terpasang baliho besar terkait himbauan protokol kesehatan. Diantaranya, memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Hanya saja, baliho ukuran besar yang dipasang di titik-titik stragtegis itu, dicueki pengunjungi dan seolah hanya baliho “macan ompong tak bertaring”.
Kehadiran petugas dari pengelolah wisata dan Pemdes Gunungpring dalam melakukan pengawasan pengunjung, juga seolah tak ada. Hal itu, dilihat dari keberadaan pengunjung wisata masih banyak yang tidak disiplin menerapkan prokes.
Hasan (44), seorang pengunjung saat dijumpai di lokasi wisata religi tersebut mengaku tidak tahu jika masuk di kawasan ini wajib memakai masker guna mencegah penyebaran virus corona.
“Saya tidak ngerti kalau pakai masker karena dari tadi ini jalan-jalan disini tidak ada negur atau nyuruh pakai masker,” ujar Hasan, warga Surabaya, jumat (4/9/2020)
Selain Hasan, hal sama dikemukakan oleh Istianingsih (52). Warga Madura ini sengaja datang ke Gunungpring untuk ziarah bersama keluarga. Selama dua hari berada di kawasan wisata religi Gunungpring, tanpa masker mengaku tidak pernah ditegur oleh siapa saja.
“Tidak ada kok yang melarang kalau tidak pakai masker. Kami ini sudah dua hari nginap disini, tapi biasa tuh,” cerita Isti.
Muhamad Ismail, pemerhati sosial Jawa Tengah, menyayangkan keberadaan pengunjung wisata religi Gunungpring banyak yang kurang kesadarannya memakai masker.
Karena itu, Ismail mendorong pemerintah daerah segera mengambil sikap dengan memperketat pengawasan lokasi-lokasi wisata agar tetap menerapkan prokes.
“Lebih baik kita tegas dalam menegakkan prokes dari pada berjatuhan dan mati akibat virus Corona yang hingga sekarang masih ada di sekitar kita,” imbuhnya. (MR)