Harumkan Nama Daerah, Dandim Natuna Apresiasi Pelajar SMAN 2 Bunguran Timur Ini

by Ardin
0 comments

NATUNA, BB – Komandan Kodim Letkol Arm Asep Ridwan, SH., M.Han memberikan apresiasi terhadap salah seorang siswa kelas XI di SMAN 2 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) bernama Sandi Pamungkas berusia 15 tahun.

Putra pertama dari pasangan Syahrudin dan Susana berhasil mengangkat nama baik Natuna setelah berjuang dan meraih prestasi juara 1 lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna berupa Alat Penangkap Air di Udara (PADU) tingkat kabupaten.

Menurut Dandim Natuna, apa yang diraih oleh Sandi Pamungkas bukanlah sesuatu yang mudah karena banyak peserta yang ikut kompetisi namun ia bisa menunjukkan prestasinya sehingga berhasil menyabet juara pertama.

“Sebelumnya tahun 2018 lalu, siswa ini juga pernah juara harapan pertama dalam Inovasi Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten Natuna. Saat itu lomba diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Natuna,” ujar Dandim Natuna saat menemui Sandi Pamungkas, Minggu (30/8/2020).

Kepada Dandim Natuna, pelajar SMAN 2 Bunguran Timur yang tinggal di Dusun Air Kijang, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur tersebut mengaku telah menemukan alat Penangkap Air di Udara atau yang dinamai oleh Sandi sebutan PADU.

“Inilah hasil karya dari saya, namanya PADU. Namun ada yang ngasih masukan,” ucap Sandi saat bertemu dengan Dandim Natuna.

Sandi mengatakan, kegiatan yang selama ini ia geluti telah mendapatkan dukungan penuh dari kedua orangtuanya. Ia mengaku mulai melakukan penelitian untuk menemukan alat tersebut sejak tahun 2015 silam.

“Sejauh ini, orang tua sangat mendukung apa yang telah saya lakukan bahkan ayah selalu membantu saya selama melakukan penelitian,” beber Sandi yang tak lain ayahnya seorang Babinsa Batu Gajah Koramil 01/Ranai Kodim 0318 Natuna yakni Serda Syahrudin.

Selain menciptakan PADU, siswa yang pasih berbahasa Inggris dan sering menjadi juara kelas juga telah menemukan Smart Cabai. Smart Cabai merupakan salah satu media tanam untuk tanaman cabai yang telah didesain agar dapat bertahan hidup tanpa harus disiram setiap hari.

“Smart Cabai ini bahannya dari galon atau gilen bekas, yang saya desain agar dapat menampung air di dasar media tanam. Alat ini juga dilengkapi dengan pompa air mini,” katanya.

Smart Cabai atau Smart Chili ini juga rencananya akan dipertandingkan ditingkat Internasional di Hongkong, pada Oktober mendatang. Sandi menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia bersama sekitar 12 orang konstestan asal Indonesia lainnya yang terdiri dari 6 tim.

“Jadi segala akomodasinya ditanggung oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),” imbuhnya.

Sandi berharap, hasil karyanya selama ini bisa memberi motivasi terhadap anak muda Natuna dan bisa memberi manfaat positif terhadap masyarakat secara luas.

“Semoga PADU dan Smart Cabai ini nantinya bisa memberi manfaat untuk masyarakat yang membutuhkannya dan bisa memberi motivasi terhadap anak muda Natuna,” pungkasnya.

Ditambahkan Dandim Natuna, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada Sandi. Karena apa yang telah digagas itu bukti bahwa putra-putri dari ujung utara NKRI juga mumpuni dalam hal sumber daya manusia. Olehnya itu, ke depan Kodim akan mendukung dan memfasilitasi penelitian yang akan dilakukan oleh pelajar tersebut. (MR)

You may also like