SINJAI, BB — Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah Sinjai menggelar aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja di tugu dan perempatan taman Topekkong Kabupaten Sinjai. Jum’at, (14/08).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Beritabersatu.com, para masa aksi memintah DPR-RI dan Pemerintah membatalkan Omnibus Law karena hanya merugikan rakyat.
Mereka mencontohkan, beberapa kenyataan sosial yang timpang dan diskriminatif dan sifatnyapun eksploitatif atau menghisap masyarakat bawah seperti buruh, Petani, nelayan, masyarakat miskin kota, dan perempuan. Itu bisa dilihat pada beberapa kebijakan yang kontradiktif dan tidak pro terharap kepentingan masyarakat. Belum lagi UU Minerba yang disahkan sebelumnya sudah banyak bentuk pengeksploitasian alam dan malah DPR-RI yang secara hukum mensahkan UU yang sudah melegalkan investor untuk berinvestasi.
“Disisi lain Omnibus Law berdampak sangat buruk kepada semua elemen masyarakat khusus kelas buruh dan analisis dampak lingkungan yang membahas soal otonomi daerah itu dihapuskan dalam Omnibus Law, artinya dampak kerusakan Alam sangatlah besar” keterangan tertulis yang diterima.
Belum lagi soal virus corona yang belum tuntas teratasi, disisi lain kampus malah memaksa mahasiswanya membayar SPP.
Selain melakukan orasi politik, para mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal.
Aksi yang dilakukan mahasiswa ini mendapat pengawalan dari Personil Polres Kabupaten Sinjai.