JAWA TENGAH, BB — Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini, tak jauh beda dengan Hari Raya Idul Fitri lalu, sama-sama dirayakan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Nah, di Indonesia, kasus covid-19 ini belum sepenuhnya hilang. Orang terkonfirmasi terpapar virus jahat tersebut masih ada dijumpai. Karenanya, pemerintah masih menerapkan ketentuan protokol kesehatan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha kali ini.
Lantas, bagaimana dikalangan NU menyikapi ini?
Wakil Ketua PCNU Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Moh Masrukhan menegaskan bahwa pihak NU tidak ada menerapkan atutan secara khusus mengenai perayaan Idul Adha di tengah pandemi covid-19 kepada jamaah NU.
“Kita hanya menghimbau kepada jamaah dalam melaksanakan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah”, ujar Masrukhan kepada media ini melalui pesan singkat WA-nya.
Menurut Masrukhan, hal lain yang hendaknya diperhatikan jamaah khususnya panitia korban di masing-masing tempat atau masjid adalah teknis penyalur daging kurban.
Panitia dihimbau dalam penyaluran atau distribusi daging kurban kepada penerima tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar pemerintah. Memakai masker yang benar tidak dipasang di dagu atau di kantongi. Di tempat penyembelihan hewan kurban disediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer.
Sebagaimana diketahui salah satu himbauan pemerintah selama melaksanakan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban ialah tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan tetap mencuci tangan dengan air dan sabun. (MR)
