Seorang Pasien Covid di Sinjai Punya Hasil Spesimen Berbeda, Ini Kata Humas RSKD Dadi Makassar

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Adanya hasil Spesimen yang berbeda pada salah seorang pasien yang terkonfirmasi Covid-19, berinisial SU, umur 33 tahun, warga Kelurahan Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang saat ini menjadi viral dan berpolemik, akhirnya mendapat tanggapan dari Humas RSKD Dadi Makassar, Senin sore (20/07/2020)

Kepada beritabersatu.com, Humas Rumah Sakit Khusus Daerah, RSKD Dadi Makassar, Yunus mengatakan bahwa pasien berinisial SU tersebut diduga masuk dengan persalinan. Tetapi dirujuk karena alasan rapid, bahwa akan reaktif walaupun hasil negatif.

“Dia sudah sertakan ini, bahwa laporan dari uji spesimennya negatif. Tetapi rapidnya yang reaktif. Mereka masih ragu-ragu, makanya dia rujuk. Dalam jangka waktu 3 hari setelah itu, ternyata memang ada. Jadi, ada kemungkinan waktu mereka rapid disana baru reaktif, belum menjadi simptom, gejala atau tanda-tanda dalam tubuhnya. Jadi, mungkin saja belum terdeteksi,”

“Nah, ini virus ada dua kemungkinan, disaat masuk baru mungkin setelah Suspect disana baru terpapar’ki. Ada kemungkinan begitu. Maka, laboratorium Dadi temukan itu. Tetapi uji sampelnya juga bukan kami. Kami di Dadi hanya pengambilan spesimen,” kata Yunus.

Selain itu, Yunus juga menjelaskan bahwa uji sampel di Sinjai ini di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I di Jalan Wijaya Kusuma Raya Makassar, sedangkan pihak RSKD Dadi membawa pengambilan sampelnya ke BBLK. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.

“Saya lihat uji sampel ini di Sinjai waktu diambil disana, dia di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I di Jalan Wijaya Kusuma Raya Makassar, sedangkan kami pengambilan sampelnya itu di Dadi, tetapi kami bawa ke BBLK, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar,”

“Kami sudah jelaskan pasiennya. Dan sekarang dia masih dirawat disini. Protapnya kita disini, kalau ada polemik begitu, langsung kita laporkan dan menyampaikan kepada yang bersangkutan yang bertandatangan. Penjelasannya seperti itu. Memang beda laboratorium yang kami tempati, kemudian waktu yang berbeda,” jelas Yunus melalui via selulernya.

(Suparman Warium)

You may also like