SINJAI, BB — Kapal KLM Ismail Jaya yang dikabarkan tenggelam di perairan Limpoge, perbatasan Sinjai-Bone, hingga saat ini 2 penumpang yang bekerja sebagai ABK di kapal tersebut belum juga ditemukan.
Arman Amiruddin, Koordinator Basarnas Kabupaten Bantaeng yang dikonfirmasi beritabersatu.com, membenarkan bahwa kapal KLM Ismail Jaya telah tenggelam di perairan perbatasan Sinjai-Bone saat memuat kayu dari Propinsi Sulawesi Tenggara menuju ke Kabupaten Jeneponto.
“Benar, Kapal KLM Ismail Jaya telah tenggelam, 5 penumpang telah ditemukan oleh seorang yang bernama Mardi, alamat dusun Leang-leang Desa Pulau Harapan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Dan masih ada 2 orang penumpang kapal itu yang belum ditemukan,”
“Ini perintah langsung dari Makassar, dan tadi kami mencoba untuk terus melakukan pencarian, namun karena cuaca hujan, maka kami merapat ke pelabuhan Cappa Ujung, di Syahbandar Sinjai untuk berposko. Inshaa Allah, sambil persiapan pengisian BBM, pencarian akan dilanjutkan besok pada jam 7 pagi,” kata Arman Amiruddin.
Kasat Polairud Sinjai, AKP Andi Ikbal yang dihubungi oleh beritabersatu.com, mengatakan bahwa lokasi tenggelamnya kapal KLM Ismail Jaya ini, tepatnya di perairan Lampoge, perbatasan Sinjai-Bone.
“Lokasi tenggelamnya kapal KLM Ismail Jaya ini di perairan Lampoge. Tepatnya di perbatasan Sinjai-Bone. Dan besok akan dilanjutkan pencarian terhadap 2 orang penumpang kapal KLM Ismail Jaya yang hingga saat ini belum ditemukan,” kata AKP Andi Ikbal melalui via selulernya, Jumat malam (10/07/2020).
Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sinjai, Achmad Karim, saat dikonfirmasi beritabersatu.com, menyampaikan bahwa salah satu penyebab tenggelamnya kapal KLM Ismail Jaya ini adalah adanya kebocoran pada lambung kiri kapal. Adapun identitas 5 orang penumpang kapal KLM Ismail Jaya yang telah ditemukan, ialah Gilang, umur 19 tahun, pekerjaan nelayan, alamat Dusun Petang, Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke Kabupaten Jeneponto, Saripuddin, umur 46 tahun, pekerjaan nelayan, Dusun Petang Desa Arung Keke Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto, Fitrah Ramadhan, umur 19 tahun, pekerjaan nelayan, Dusun Petang, Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto, Alam, umur 19 tahun, nelayan, Dusun Petang Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto, Damil, umur 46 tahun, pekerjaan nelayan, Dusun Petang Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto.
“Jadi yang belum ditemukan yaitu, Safaruddin, umur 35 tahun, pekerjaan nelayan, Dusun Petang Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto, dan Bayu, umur 35 tahun, pekerjaan nelayan, Dusun Petang Desa Arung Keke, Kecamatan Arung Keke, Kabupaten Jeneponto,” ungkap Achmad Karim. (Suparman Warium)