SAdAP: Selamat Tinggal Professor dan Selamat Datang Professor

by Ardin
0 comments

MAKASSAR, BB — Pergantian Pejabat Walikota Makassar baru – baru ini menjadi heboh, ada yang menyayangkan hal tersebut karena menganggap jabatan Pj Walikota belum sebulan sudah berganti, ada juga pihak yang mendukung langkah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Terkait persoalan ini, Syarifuddin Daeng Punna atau yang akrab disapa SAdAP menanggapi bahwa hal ini sangatlah wajar dilakukan, sebab kapan saja Gubernur selaku pemegang kekuasaan tertinggi di daerah memiliki hak otoritas dalam mengambil keputusan termasuk mengganti pejabat yang dianggap kurang produktif dalam mengemban tugas.

“Tentu dengan berbagai pertimbangan yang matang di barengi konsultasi ke pusat maka langkah gubernur profesional dan proporsional,” kata SAdAP.

“Saya Rasa Pak Gubernur menginginkan Pj Walikota yang mudah diajak bersinergi, dan tentu beliau lebih memahami karakter kepemimpinan seperti apa yang diharapkan masyarakat Makassar, dan sebagai Gubernur yang pernah menjabat sebagai bupati selama dua periode dengan berbagai prestasi maka pilihan pak gubernur adalah profesionalisme kerja, bukan karena kedekatan emosional,” Jelasnya.

Menururnya, dalam sebuah sistem pemerintahan, kebijakan pemprov tidak boleh berseberangan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota dan kabupaten. Apalagi khususnya di kota makassar, kepemimpinan seorang walikota harus sejalan dengan gubernur, tidak boleh ada keputusan yang di ambil tanpa melihat juknis dari pemprov, apalagi disaat seperti ini pemerintah disibukkan dengan pekerjaan bagaimana langkah strategis dalam mengatasi penyebaran virus corona di Sulsel.

“Pemerintah dalam hal ini Pj. Walikota di harap dapat bekerja sesuai petunjuk dari Gubernur, tidak boleh ada keputusan yang berbeda, walikota maunya A, sementara Gubernur maunya B, bila hal itu terjadi maka upaya dalam menjalankan roda pemerintahan akan rancu,” terang SAdAP.

Ditambahkan Sadap, Makassar merupakan sentrum dari berbagai aktifitas sosial, ekonomi dan politik, maka dibutuhkan strong leader. Inilah yang mungkin menjadi salah satu dari sekian banyak permasalahan yang ada di kota Makassar. Olehnya itu, dengan pergantian Pj Walikota untuk yang ketiga kalinya ini dapat bekerjasama dengan baik bersama sama gubernur dalam menekan angka penyebaran covid 19 khususnya dikota makassar yang telah di jadikan zona merah oleh tim gugus pusat.

“Selamat mengemban amanah sebagai Pj walikota Makassar untuk Prof. Rudi Djamaluddin, dan terimakasih atas dedikasinya Prof Yusran selama sebulan telah bekerja semaksimal mungkin untuk Makassar, sekali lagi selamat tinggal Professor dan selamat datang Professor,” Tutup SAdAP. (**)

You may also like