Mahasiswa STISIP Sinjai Kecewa, Terancam DO dan Tak Diakui Dosen Pembimbing

by Ardin
0 comments

SINJAI, BB — Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai merasa kecewa dengan perlakuan dosen pembimbing saat melakukan bimbingan proposal/skripsi secara daring.

Hal tersebut dialami oleh Yunus, mahasiswa jurusan Administrasi Publik. Ia merasa sakit hati tidak diakui dan dicuekin oleh salah satu dosen pembimbing saat akan bimbingan.

“D.O sudah hampir mencekik leher kami (angkatan 2013), tapi masih saja berkas penyelesaian kami di perlambat baik dipenguji maupun pembimbing, bahkan yang paling menyedihkan ketika saya ingin bimbingan perbaikan proposal malah tidak di akui oleh pembimbing sendiri dan sampai sekarang (hampir sebulan) berkas saya tidak pernah di respon lagi” kata mahasiswa angkatan 2013 itu.

Malah banyak berkas junior, lanjut yunus lebih di utamakan (diladeni) padahal saya lebih dulu menghadap, ini tidak adil bagi kami. Ada bentuk kesengajaan, padahal beliau (pembimbing saya) adalah penentu kebijakan di kampus

“Saya merasa ada kesan diskriminasi karena kalau kami yang mau bimbingan tidak di gubris tapi kalau angkatan lain langsung di ladeni dan ini bukan hanya terjadi pada satu orang. Atau memang menunggu waktu DO (Drop Out) kami” sambungnya. Senin, (22/6).

Olehnya itu, Saya meminta pihak kampus berlaku adil atau kalau perlu kami (angkatan 2013) yang diutamakan. Dan meminta memperpanjang proses akademik kami satu semester sesuai dengan kebijakan Mendikbud karena sistem pelayanan online selama pandemik kami anggap tidak efektif.

Hal senada di ungkapkan oleh Asdar dengan pembimbing yang sama. Menurutnya di saat ia meminta untuk di bimbing di group WA dosen tersebut menanyakan SK pembimbing, namun setelah dikirimkan SK yang diminta dosen tidak melayaninya malahan melayani mahasiswa yang dibelakangan mau bimbingan.

“Kami hanya ingin dilayani dengan baik dan diperlakukan dengan sama, selama ini kami sudah mengikuti prosedur kampus. Sudah melakukan kewajiban sebagai mahasiswa saatnya kita meminta hak dalam hal apapun termasuk pelayanan disaat bimbingan” ungkap Mahasiswa yang juga angkatan 2013 ini.

“Istilahnya begini loh, kalau memang ada yang bermasalah tanyakan pada kami atau sekalian jangan diladeni semua mahasiswa untuk bimbingan biar tidak ada kesan pilih kasih. Kami ini khususnya angkatan lama diminta oleh pihak kampus agar cepat selesai tapi kami diibaratkan monyet, kami disuruh pergi tapi ekor kami masih di pegang” ungkap dia.

Mahasiswa yang tidak ingin disebut namanya dengan pembimbing yang sama pula menyampaikan keresahannya, ia membeberkan bahwa tidak ada respon sama sekali padahal dia (dosen) yang menyuruh saya untuk masuk di group bimbingannya.

“Sudah dua minggu tapi belum direspon, padahal dosen itu sendiri yang meminta saya untuk masuk di group bimbingannya” bebernya.

Sebelumnya, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai mengalihkan proses perkuliahan, bimbingan proposal skripsi dan ujian ke dalam jaringan (Daring) akibat pandemik Covid-19 yang berkepanjangan.

You may also like