Foto: Camat Dukun, Magelang Amin Sudrajad. (Dok. MR)
JAWA TENGAH, BB – Pemakaman atas meninggalnya seorang pasien covid-19 di RS Tidar pada Minggu (14/6) lalu, memang sudah kelar dan berjalan lancar. Meski begitu, rasa was-was bercampur aduk kecemasan rupanya masih menghantui sebagian warga Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, pria 17 tahun tersebut merupakan warga Dukun tepatnya di Desa Ngadipuro.
Untuk meredam rasa was-was dan kecemasan sebagian warga, Camat Dukun Amin Sudrajad tak tinggal diam. Ia pun turun ke masyarakat dan mengajak masyarakat Dukun untuk tidak panik dan khawatir atas meninggalnya seorang warga Dukun gara-gara terkonfirmasi covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Amin Sudrajad karena pemerintah setempat sudah turun tangan dalam mengambil tindakan sesuai prosedur protokol kesehatan. Terutama di lingkungan keluarga korban, tinggal.
“Warga Kecamatan Dukun khususnya warga Ngadipuro untuk tidak panik dan kawatir. Pun dari pemerintah kecamatan bersama tim kesehatan sudah mengambil tindakan kepada keluarga almarhum untuk tetap isolasi mandiri,” ujar Camat Dukun kepada wartawan beritabersatu.com, Selasa (16/6/2020)
Dijelaskan oleh Camat Dukun Amin Sudrajat, pihaknya bersama tim kesehatan dan pemerintah desa setempat, tempat almarhum tinggal memintah keluarga almarhum melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan untuk mencegah penyebaran virus asal Wuhan, China ini.
Selain jalani isolasi mandiri, dari pihak tim kesehatan juga melakukan sweb terhadap keluarga korban yakni orang tua dan mereka yang pernah kontak fisik dengan almarhum.
Hal lain yang tak perlu dikhawatirkan warga adalah ikhwal proses pemakaman almarhum ini sesuai prosedur protokol kesehatan. Seperti pelayat dari warga tidak boleh datang. Keluarga korban tidak boleh ikut ke pemakaman dan yang menangani jenazah hanya petugas kesehatan yang ditunjuk lengkap dengan APD-nya.
“Artinya, indikasi penyebaran virusnya sudah sangat diminimalisir. Warga dilarang melayat dan keluarga korban tidak diikutkan ke pemakaman untuk mencegah penyebaran virus tersebut,” ujar Amin Sudrajad.
Oleh karena itulah, Amin Sudrajat kembali menegaskan agar warga tak perlu panik dan cemas. Pasalnya, tindakan pencegahan penyebaran virus ini sudah dilakukan.
Amin Sudrajad juga menyempatkan berterima kasih kepada warga, tempat tinggal almarhum karena mereka legowo menerima jenazah almarhum dimakamkan di tempat pemakaman mereka.
“Terus terang saya bangga atas pengertian dan kerjasama warga yang legowo menyambut jenazah almarhum dimakamkan di desa tersebut dan ada penolakan,” kata Amin Sudrajad.
Bicara tentang pencegahan penyebaran covid jahat ini, diakui oleh Amin bahwa sejak ditetapkan status tanggap darurat, bersama Forkopimcam Dukun, pihaknya secara masif sosialisaai ke desa-desa. Termasuk kantor-kantor di wilayah kecamatan diminta menerapkan social distancing dan menyediakan tempat cuci tangan. (MR)