MALANG, BB – Pihak RS Prima Husada melalui Direkturnya, Ahmad Rousdy Noor, menanggapi tudingan Bupati Malang dan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang yang mana telah menganggap RS Prima Husada tidak layak jadi rujukan bagi pasien covid-19.
Hal itu di ucapkan, Rousdy saat dimintai tanggapan terkait tudingan Bupati Malang dan Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, yang menganggap bahwah RS Prima Husada tidak layak untuk dijadikan rujukan pasien covid-19
“Saya berterimakasih atas begitu banyak macam pendapat tentang pelayanan rumah sakit ini. Namun saya jelaskan untuk diagnosa covid-19 pasien konfirmasi positif bukan sesuatu yang mudah dan butuh waktu,” jelasnya, Selasa (9/6/20)
Menurutnya, tidak bisa dengan waktu singkat untuk menyatakan seseorang bisa didiagnosa sebagai pasien corona. Maka dari itu Rousdy meminta agar seluruh pihak lintas sektoral untuk bekerjasama dalam memberantas covid-19 khususnya di wilayahnya.
”Untuk saat ini yang dibutuhkan adalah kerja sama lintas sektoral, Dinkes (Kabupaten Malang), Puskesmas, Polisi, Dandim, Muspika, kemudian rumah sakit pada umumnya termasuk juga media,” terangnya.
Saat ini kondisi seluruh karyawan kata Rousdy baik dokter hingga perawat yang menangani pasien covid-19 di RS Prima Husada semua terpantau dalam kondisi sehat aman dan terkendali.
Dengan begitu, dirinya mempertanyakan tudingan Bupati Malang dan Satgas yang telah menuding jika RS Prima Husada menjadi Klaster baru.
”Di problem saat ini saya menanyakan bahwa yang disebut klaster itu apa dulu, apa betul disampaikan seperti itu? Saya tidak tahu karena saya tidak dengar secara langsung. Intinya saya orang baik beliau juga orang baik,” tegasnya.
“Saya percaya Tujuannya kita kerjasama, kita atasi dengan kepala dingin. Saya tidak suka konfrontasi, mari kita kerjasama dengan baik,” tukasnya. (Yanti)