Camat Sinjai Borong, yang juga Plt kepala desa Bonto Sinala, Andi Muliati Anwar yang ditemui beritabersatu.com, selasa (26/5/28) menegaskan jika korban bukanlah anggota BPD melainkan hanya masyarakat biasa, bahkan kata Dia, Korban dan Pelaku ini masih ada hubungan keluarga.
“Jadi perlu kami sampaikan bahwa Korban bukan anggota BPD, dia masyarakat biasa, dan korban dan pelaku masih ada hubungan keluarga,” tegasnya.
Benarkah Pemicunya Adalah BLT Dana Desa?
Kasus tersebut juga tengah viral jika pemicu terjadi pertengkaran hingga merenggut nyawah adalah gara – gara Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, yang akhir ini telah disalurkan pemerintah.
Setelah beritabersatu.com menggali informasi lebih dalam, ibu Camat Sinjai Borong Andi Muliati, lagi – lagi menegaskan, jika Korban bukan sebagai anggota BPD, perangkat desa ataupun relawan desa, sehingga menurutnya kasus ini tidak ada kaitannya dengan BLT DD.
Bahkan dijelaskan ibu Camat, jika Penerima BLT di desa tersebut (Bonto Sinala red) sudah melalui mekanisme, sampai pada saat penyaluran semua berlangsung aman, pun pada saat pembagian pihak pemerintah (relawan) pada saat itu tetap meminta masyarakat agar melapor jika ada warga yang layak menerima namu tidak dapat bantuan agar melapor di kantor desa.
“Jadi Mekanisme pendataan calon penerima BLT DD dilakukan oleh relawan desa yang di bagi per Dusun, terdiri dari Kadus, BPD dari dusun yang bersangkutan, RT, RW dan relawan yang ditugaskan, dengan pertimbangan merekalah yang mengetahui sikon warganya,” jelasanya.
Halaman Selanjutnya..
