SINJAI, BB — Suasana hari Raya Idul Fitri 1441 Hijria, Minggu (24/5/202), sekira pukul 18.30 Wita. Umumnya masyarakat saling memaafkan. Namun suasana berbeda tepatnya di Dusun Tomatang Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai dua orang warga terlibat bertikai. Insiden berdarah ini mengakibatkan salah satunya meregang nyawa.
Beruntung Aparat kepolisian Polsek Sinjai Borong yang dipimpin langsung Kapolsek Iptu Ambo Syahrir dengan sigap ke tempat kejadian perkara (TKP), melakukan olah TKP serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
“Kami lebih dulu mengutamakan pengamanan terhadap korban dan pelaku untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, di samping itu kami mengumpulkan keterangan saksi. Yang bersangkutan dalam perkara ini juga yakni terlapor terduga pelaku Anwar bin Kadir (45), sudah diamankan bersama barang buktinya untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan,” terang Kapolsek, Selasa (26/5/2020)
Kapolsek melanjutkan, untuk sementara dari hasil penyelidikan. Itu dipicu ke salah pahaman saja. Namun penyidik masih mendalami penyebabnya.
“Jadi menurut informasi yang kami terima peristiwa itu bermula saat Istri pelaku (Lena), bin Nuhun mendatangi Rumah Kepala Dusun Tomattang (Andi Ammasse), dengan maksud mempempertanyakan pembagian bantuan sosial yang telah disalurkan ke masyarakat. Namun Lena tak bertemu. Ia malah bertemu dengan lelaki Asdar yakni korban,” jelas Kapolsek melanjutkan.
“Ketika Lena istri pelaku (Anwar), bertemu Asdar (Korban) Entah sampai keduanya terlibat cekcok tepatnya di depan rumah korban di pertigaan jalan Bete -bete, setelah keduanya cekcok, Lena lalu melangkah untuk pulang, sementara Asdar (Korban), mengikutinya hingga pertengkaran berlanjut dan terdengar oleh suami Lena yang merupakan terduga pelaku (Anwar), tak pelak Anwar beraksi dengan mengambil sebilah badik lalu keluar dari rumahnya hingga korban dan pelaku terlibat duel disaksikan istri pelaku (Lena),” jelas Kapolsek lagi.
Korban yang dibekali senjata tajam berupa sebilah parang sambung Kapolsek langsung menyerang pelaku dengan menghunuskan sebilah parang pada bagian leher korban. Namun serangan korban tak membuat pelaku ciut.
“Pelaku pun membalas serangan dengan menghunuskan sebilah badik yang digenggamnya itu ke bagian dada korban seketika korban sempoyongan, pelaku kembali menyerang mengenai lengan korban serta perut korban membuat korban tumbang lalu teriak minta tolong, teriakan itu di dengar oleh seorang warga bernama Andi Pardi bin Arif yang merupakan saksi. Saksi lalu memanggil anaknya untuk menemaninya ke sumber suara itu. Alangkah kagetnya saksi menemukan korban dalam kondisi berlumuran darah, selanjutnya saksi bersama warga lainnya mengevakuasi korban ke rumah Kepala Dusun yang selanjutnya korban di larikan ke Puskesmas Bijinagka untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayang oleh pihak medis menyatakan jika korban telah meninggal dunia,” urai Kapolsek.
Korban Bukan Anggota BPD
Insiden berdarah tersebut sempat menuai kontoversi pasalnya beredar informasi bahwa korban adalah anggota BPD Setempat, bahkan hal itu juga sempat memicu reaksi Asosiasi BPD kabupaten Sinjai. Setelah ditelusuri, ternyata korban adalah masyarakat biasa.
Halaman Berikutnya..