Mengiris Hati, Kisah Pasangan Lansia di Bone yang Menantunya Meninggal PDP Covid-19

0 comments

BONE, BB – Pasangan lanjut usia Manna dan Sakka, warga Desa Gattareng, Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, kini hanya bisa berpangku tangan akibat kehilangan menantunya yang baru-baru ini meninggal dunia.

Diketahui, menantu dari pasangan lanjut usia ini bernama Supriadi merupakan salah seorang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19, yang telah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Faisal, Kota Makassar, 8 Mei 2020 lalu.

Manna dan Sakka kini bingung dengan cara apa mereka harus melanjutkan hidup, lantaran menantu yang menjadi tulang punggung keluarga sudah tak ada lagi, karena selama ini mereka berdua menggantungkan hidup dari hasil bertani Supriadi.

“Kita sudah tidak bisa bertani lagi,” ucap Manna mertua laki-laki Supriadi, saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/5/2020) sore.

Yang membuat mereka sangat bersedih, lantaran tak mampu melihat lagi menantunya untuk terakhir kalinya, lantaran jenazahnya harus dimakamkan di pemakaman milik Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sesuai protokol Covid-19 sebagai PDP.

Meski pada akhirnya, hasil tes Swab menyatakan Supriadi negatif Covid-19. Kepiluan Manna dan Sakka semakin mendalam lantaran mengetahui anaknya (istri Supriadi) juga tidak diperbolehkan pulang karena harus menjalani isolasi.

“Dia yang temani suaminya ke sana (Makassar). Dua minggupi katanya baru bisa pulang,” kata Sakka.

Pandemi Corona ini telah menggoreskan luka mendalam di hati kedua lansia ini. Meski begitu, mereka berusaha tetap tabah dan lapang dada dan berharap anaknya segera pulang untuk merawat mereka.

Supriadi pada tanggal 3 Mei lalu dirujuk oleh pihak Puskesmas Salomekko ke Rumah Sakit Sinjai dengan diagnosa lambung bocor. Karena sakitnya parah, maka pada tanggal 4 Mei, pihak Rumah Sakit Sinjai lalu merujuk almarhum ke Rumah Sakit Faisal dengan diagnosa yang sama, lambung bocor.

Pada tanggal 8 Mei, almarhum meninggal dengan status PDP meski sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai riwayat Covid-19 padanya. Hanya berselang 2 hari setelah meninggal pada 8 Mei 2020 lalu, akhirnya hasil tes Swab Supriadi keluar pada Minggu (10/5/2020) dan dinyatakan negatif Covid-19. (Iwan Taruna)

#SalamTangguh
#bersamaLawanCovid19
#BoneBisa
#GugusTugasPPC19Bone
#BersatuLawanCovid19

You may also like