PCNU Magelang Bangkitkan Warga Terdampak Covid

0 comments

JAWA TENGAH, BB – Pandemi virus corona (covid-19) tidak hanya mematikan manusia, tetapi juga menginfeksi dunia usaha termasuk di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Akibat pandemi ini, banyak masyarakat turut terdampak secara ekonomi karena tidak bisa berusaha mengakibatkan pendapatan mereka merosot.

Menyikapi hal ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang, turut prihatin dan kini terus berupaya membangkitkan semangat masyarakat di tengah wabah covid tersebut.

Karenanya, PCNU Magelang dalam waktu segera bakal menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako. Ribuan paket sembako tersebut akan disebar untuk membantu beban warga yang terdampak covid-19.

“Bantuan 1.000 paket sembako yang kita siapkan ini akan kami salurkan ke pengasuh pondok pesantren, guru mengaji, majelis taklim dan jamaah terdampak,” ujar Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang Muh Masrukhan, S.Sos, M.Si kepada beritabersatu.com di Kota Mungkid, Magelang, selasa (12/5/20)

Masrukhan mengungkapkan, sebelumnya yakni pertama Ramadhan 1441 Hijriah, PCNU Magelang juga menyalurkan bantuan ke masjid-masjid berupa alat pembersih disinfektan dan lainnya.

“Termasuk hari Minggu kemarin, kita turun ke Muntilan di Jalan Pemuda membagi sembako ke tukang-tukang ojek pangkalan, petugas parkir dan petugas kebersihan serta warga terdampak sekitar itu,” tambah mantan Sekretaris PCNU Magelang dua periode ini.

Bicara terkait wabah covid-19, Masrukhan menjelaskan bahwa sejak awal PCNU Magelang turut berkontribusi hanya saja tidak maksimal karena PCNU mengalami keterbatasan sumber daya manusia khususnya dibidang tenaga medis. Terlebih, covid yang mematikan ini juga penanganannya secara spesifik dan harus ditangani oleh sumber daya yang mumpuni.

Lantas bagaimana peran serta PCNU Magelang dalam memerangi covid-19 ini? Diakui oleh Masrukhan, selain membagi bantuan sembako. Pihaknya juga sinergi dengan Pemkab Magelang sosiali tentang distencing social dan membuka Posko Covid-19.

“Tugas posko kami, melakukan pendataan orang-orang terdampak covid. Dengan data ini, kita ada pembanding. Dari yang perlu kita bantu meringankan bebannya. Maupun data pembanding antara PDP, ODP dan lainnya karena masyarakat banyak belum memahami hal ini sehingga inilah yang kita sosialisasikan ke masyarakat,” jelasnya. (M. Rahmat)

You may also like