Pedagang Cabe di Pasar Semarang
JATENG, BB – Memasuki hari ketujuh puasa Ramadhan 1441 Hijriah, harga cabe di beberapa pasar tradisional di Semarang, Jawa Tengah, terus merosot. Hingga Jumat, 01 April 2020 cabe merah berada pada harga Rp 12 ribu per kg, sedangkan cabe hijau sambal Rp 8.000 per kg.
Suwarti, salah seorang pedagang cabe di Pasar Tradisional Kota Semarang mengakui harga cabe anjlok akibat stok melimpah. Terutama saat ini petani memasuki panen raya cabe. Sementara itu, pengiriman keluar daerah tidak bisa dilakukan karena banyak pasar di luar daerah tidak operasi khususnya daerah yang menerapkan PSBB dan PKM.
“Mahal ya karena stok melimpah. Menjual ke daerah tidak bisa karena ada virus corona,” ujar Suwarti kepada beritabersatu.com, Jumat siang.
Selain cabe yang harganya anjlok, tomat dan timun juga ikut anjlok. Bahkan untuk dua komoditi ini harganya hanya Rp 6.000 per kg.
Menurut Suwarti, penerapan PSBB dan PKM dibeberapa daerah akibat pandemi covid-19 menjadi persoalan pasar dihadapi pedagang sayuran maupun kelontong. Pasalnya, akses pedagang memasok hasil panen yang diambil dari petani, terbatas.
“Walaupun ada pengecualian penerapan PSBB dan PKM bagi pedagang logistik kebutuhan pokok tapi tetap berimbas karena minimnya pembeli ke luar rumah,” terangnya.
Sementara itu, harga bawang merah berbeda dengan harga cabe, tomat dan timun. Jika cabe harganya anjlok, bawang merah justru terus melambung tinggi. Hingga Jumat ini, harga bawang merah sudah mendekati Rp 80 ribu per kg.
Kenaikan harga bawang merah ini terus menjadi tanda tanya. Pasalnya,bawa merah tersebut bukan barang impor melainkan hasil panen petani sendiri dari Semarang.
Nah, untuk mencari tahu penyebabnya hingga berita ditulis belum ada sumber kompeten yang bisa dikonfirmasi. (Rahmat)