SINJAI, BB — Ditengah situasi Pandemi Covid-19, pendatang yang masuk di wilayah Panrita Kitta, Kabupaten Sinjai, diduga telah didomonasi oleh orang-orang Jawa.
Menurut Jubir Gugus Tugas Kabupaten Sinjai, Dr.Andi Suryanto Asapa, bahwa kedatangan orang Jawa ke daerah Sinjai ini tidak langsung berjumlah ratusan orang, melainkan bentuk kedatangannya, 1 rombongan berjumlah 5 sampai 6 orang.
“Tidak langsung 100 orang pak, tapi ada beberapa yang sudah datang, biasanya 1 rombongan ada 5 sampai 6 orang. Dan semua sudah kita dapatkan infonya, pakai pesawat apa, namanya siapa, dan alamatnya dimana,”
“Ini sangat mudah kami lakukan kalau mereka naik pesawat karena infonya bisa kami dapatkan melalui bantuan dari Tim gugus Tugas Provinsi, Kapolres Sinjai, Dandim 1424 Sinjai dan Kesbangpol. Namun yang sulit kita lakukan, kalau mereka naik kapal laut dan melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan kendaraan,” kata Dr.Andi Suryanto Asapa.
Selain itu, Andi Suryanto Asapa juga menyebutkan bahwa dari sekian banyak orang dari Jawa, Kalimantan, Sultra, Malaysia dan lain-lain, yang telah masuk ke daerah Sinjai.
“Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang berasal dari Negara, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan hasil pemeriksaannya, ada yang batuk, flu, dan demam atau Suhu badannya 38°C. Dan apabila diantara mereka ada gejala-gejala tersebut diatas kita akan melakukan pemeriksaan Rapid test, kalau positif dan jumlahnya memang banyak, maka opsi yang akan dilaksanakan, yakni akan melakukan isolasi dan karantina di Hotel Sinjai yang sementara dalam proses renovasi,” ungkap Andi Suryanto.
Andi Suryanto juga menjelaskan bahwa sejak tanggal 12 April 2020, peningkatan jumlah yang diskrening di posko, jumlahnya meningkat dari rata 10 ribu sampai 11 ribu lebih. Dan pada tanggal 13 April dan 16 April 2020 meningkat tajam sebanyak 15 ribu lebih.
Total jumlah yang dilakukan pemeriksaan mulai 18 Maret sampai dengan tanggal 18 April 2020, yakni 388.287 orang. Dari hasil pemeriksaan inilah diketahui siapa-siapa saja yang mempunyai suhu lebih dari 38°C. Kemudian dicatat alamat lengkap dan no tlp/hp, untuk dilakukan pemeriksaan dan penelusuran oleh tim Surveilans dari Dinkes dan Puskesmas. Apakah yang bersangkutan berasal dari Negara, Provinsi, Kabupaten/Kota yang sudah menjadi transmisi lokal Covid 19 dan mempunyai gejala klinis yang mengarah ke Covid 19.
“Dari penulusuran inilah sehinnga akan ditemukan mana OTG, ODP atau PDP setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD. Dan untuk ODP dilakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari, sedangkan PDP akan dirawat di RSUD dan dilanjutkan pengambilan swab kemudian dikirim ke Provinsi untuk dilakukan pemeriksaan,”
“Hasil dari pemeriksaan BBLK di Provinsi, akan menentukan Konfirmasi Positif atau Negatif. Mudah-mudahan jumlah angka pendatang ini bisa semakin menurun sebelum Ramadhan, dan tidak menambah jumlah ODP dan PDP, maupun yang terkonfirmasi Positif. Sehingga, daerah Sinjai tetap aman dari Covid 19,” harap Andi Suryanto Asapa. (Suparman Warium)