SINJAI, BB — Salah satu yang menjadi pertanyaan besar dari besarnya anggaran pendidikan yang digelontorkan oleh pusat ke Daerah namun kenapa masih ada Kondisi sekolah yang boleh dikatakan jauh dari kata layak untuk proses belajar mengajar.
Seperti contohnya, kelas jauh Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yang berada di Dusun Paniki, Desa Bonto Katute, Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, nampak semakin buruk dan sangat memprihatinkan.
Situasi dan kondisi bangunan serta proses belajar mengajar di sekolah jarak jauh MIS Paniki tersebut, telah diunggah oleh salah satu akun Facebook milik Heri Alfian.
Postingan Heri Alfian melalui akun pribadinya itu, menuliskan sebuah kalimat “Untukmu yang katanya susah dalam belajar, fasilitas sekolah tidak memadai, sekolah kumuh dan butuh renovasi, dinding berjamur dan lembab, atap bocor dan air merembes. Tidakkah kau liat saudaramu disini ?
Tak perlu saya ceritakan bagaimana kondisinya, karena gambar yg saya up ini cukup untuk menceritakan semuanya.
Dusun Paniki, desa Bonto Katute, Sinjai Borong, Sulawesi Selatan.
29 Februari 2020”.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Sinjai, Kamriati Anies menilai bahwa keberadaan sekolah kelas jauh tersebut tidaklah memenuhi standar persyaratan kelayakan.
Menurut Kamriati, mengenai standar persyaratan dan kelayakan untuk sekolah kelas jauh di Paniki tersebut, ia telah menyampaikan kepada pihak yayasan atau pihak kepala sekolah bahwa untuk mendirikan sekolah kelas jauh, juga punya persyaratan, tidak asal mendirikan saja.
“Saya sudah pernah sampaikan kepada pihak yayasan dan kepala sekolahnya pak, saya katakan bahwa mendirikan sekolah kelas jauh itu tidak asal mendirikan, tetapi punya beberapa persyaratan. Dan ini tidak layak lantaran tidak memenuhi persyaratan. Sebenarnya untuk sekarang ini sudah tidak dibenarkan lagi ada kelas jauh,” kata Kamriati Anies.
Kendati demikian, Selaku Kasi Pendidikan Madrasah di Kementerian Agama Sinjai, Kamriati Anies tidak menampik jika dirinya juga turut prihatin mendengar kondisi sekolah kelas jauh MI Paniki yang semakin hari semakin memburuk itu.
“Betul-betul memprihatinkan memang de. Itumi juga menjadi kendala di kami soalnya membonceng di MIS Barambang, sementara sudahmi kutegur tidak boleh ada kelas jauh kecuali kalau Yayasan mau urus dengan berdiri sendiri, silahkan,” kata Kamriati melalui pesan WhatsAppnya.
Sehubungan hal tersebut, Pemerintah Kecamatan Sinjai Borong, Andi Muliati Anwar, yang dihubungi oleh beritabersatu.com, belum dapat dikonfirmasi, meski telefon seluler miliknya itu sedang aktif, namun hingga berita ini diturunkan, Camat Sinjai Borong, Andi Muliati belum menjawab sambungan seluler dari media.(Suparman Warium)