JAKARTA, BB — Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang digelar di Papua kemungkinan besar ditunda. Opsi penundaan PON merupakan imbas dari pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyebut banyak perheletan yang ditunda karena corona.
“Kemungkinannya sangat besar untuk ditunda apabila memang situasi ancaman Corona ini masih mengancam termasuk di Papua dan di Indonesia,” kata Ma’ruf, Kamis (26/3).
Meski demikian, Ma’ruf menyatakan pemerintah belum bisa memastikan PON 2020 di Papua kembali digelar bila opsi itu diberlakukan. PON di Papua dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan PON 2020 di Papua kembali digelar jika terjadi penundaan. (Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan PON 2020 di Papua kembali digelar jika terjadi penundaan.
Ma’ruf hanya menyatakan pemerintah terus mengamati perkembangan selanjutnya terkait kondisi penyebaran virus corona di Indonesia untuk memutuskan hal tersebut.
“Kalau nanti memang corona itu masih belum hilang, artinya masih merupakan ancaman, pasti hasilnya akan ditunda. Olimpiade saja seperti di Jepang itu juga ditunda,” kata dia.
Ma’ruf sendiri menyatakan pemerintah membutuhkan payung hukum yang berlaku bila opsi penundaan PON Papua itu dilakukan.
Dilansir dari media, Pemerintah Provinsi Papua sendiri sudah menetapkan status siaga darurat virus corona mulai 17 Maret lalu. Penetapan status akan berlangsung hingga 17 April nanti. Hal itu diambil seiring peningkatan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta pasien positif corona di Papua.
Menpora Zainudin Amali juga menyatakan sejauh ini belum ada putusan resmi terkait masa depan PON Papua 2020.
“Untuk PON, kami belum memutuskan apapun. Karena sesuai dengan arahan Presiden dalam Ratas terakhir, kita tetap on schedule. Tetapi kita akan lihat perkembangan situasi dari pandemi COVID-19 pada hari dan bulan mendatang.”
“Kalau harus mengambil keputusan menunda, kita akan tunda. Tapi kalau situasinya makin mereda, dan persiapan untuk pelaksanaan PON tidak terganggu signifikan, tentu akan kita gelar sesuai rencana,” kata Zainudin.
Sementara, Panitia Penyelenggara PON 20/Papua menyerahkan Nasib PON ke Pemerintah Pusat “Mau ditunda dari penyelenggaraan awal Oktober atau mau tetap digelar di Oktober” kata Plt Kadispora Papua Alexander S. Kapisa yang menjadi penghubung pemerintah pusat dan Panitia Besar (PB) PON.
Bila prinsipnya sebagai penyelenggara, Papua akan menunggu saja keputusan pemerintah pusat terkait pelaksanaan PON. Bila opsi penundaan jadi pilihan terakhir, pihaknya mengatakan akan ikut asalnya pusat melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah untuk membicarakan berbagai pertimbangan.
“Meski ada wacana penundaan, langkah-langkah persiapan tetap berjalan. Bahkan venue tetap on progress Juni ini. Saya sendiri sudah keliling seminggu memantau penyelesaian venue yang dibangun dengan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Saya berharap Papua tidak terlalu banyak penyebaran Covid-19 ini. Sebab akan sangat mengganggu bila ada imbauan sosial distancing (jaga jarak). Sebab, pekerjaan harus tetap jalan. Material bangunan sudah di lokasi semua,” terang dia.