JAKARTA, BB — Virus Corona semakin membesar dan semakin menakutkan bagi masyarakat dunia khususnyq kawasam Asia. Oleh karena itu WHO sudah mengumumkan Corona “Darurat Internasional”
Saat ini pemerintah terus berupaya untuk mengevakuasi warga negara indonesia (WNI) dan Mahasiswa dari China agar mereka bisa terhindar dari virus mematikan itu.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meminta semua pihak terkait untuk menyiapkan langkah antisipatif setelah ratusan WNI asal Provinsi Hubei, China, nanti kembali ke wilayahnya masing-masing setelah proses observasi berakhir dua pekan lagi.
Dilansir dari media, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia yang sudah dievakuasi mengaku takut ditolak lingkungan sekitar rumah lantaran dianggap sebagai penyebar penyakit.
“Ada loh yang saat perjalanan mengatakan, ‘Pak kami gimana setelah ini pulang, kami tidak dianggap sebagai orang yang berpotensi menyebar penyakit?’ Ini kan sesuatu yang harus disikapi dengan benar,” kata Achmad Yurianto, Minggu (02/02).
“Mereka bukan setumpuk daging dan tulang yang ada penyakitnya. Mereka manusia yang punya jiwa,” ujarnya.
Karena itulah, dia mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus memperhatikan persoalan yang kemungkinan muncul di kemudian hari begitu mereka pulang ke daerah asal.
“Kan nggak salah kalau tetangga salah persepsi terus dia pulang diusir piye?”.”Jadi bagi saya efek psikologis takut pulang dan tidak diterima lingkungan, itu bisa menimbulkan problem lagi”
Sebanyak 238 warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, akan menjalan proses karantina selama 14 hari untuk memastikan tidak terjangkit virus corona ketika pulang ke daerah asal.
Selain para mahasiswa, ada lima orang tim aju dan 42 orang yang bertugas menjemput selama proses evakuasi di Wuhan, China, juga akan diobservasi.