MALANG RAYA, BB – Salah satu pengembangan destinasi pariwisata di Jawa Timur, Batu dan Bromo yang termasuk dalam program dan proyek Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jatim adalah kereta gantung.
Dua Kereta gantung tersebut di Kota Batu dan Kereta Gantung Puncak Penanjakan-Kawah Bromo, senilai Rp300 miliar dan Rp350 miliar, masing-masing estimasi investasinya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam pertemuan dengan Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan di Bandara Juanda, mengatakan, jika untuk di Batu semua sudah selesai.
Menurut Kofifah, ini semua tidak lepas dari partisipasi Masyarakat Kota Batu, sudah melakukan urunan sampai terkumpul uang sekitar Rp.350 miliar yang bertujuan untuk membangun kereta gantung yang akan menghubungkan sejumlah tempat wisata antar desa di Kota Batu ini.
“FS (feasibility study/studi kelayakan) sudah selesai. Berbeda dengan kereta gantung di taman mini, di kawasan wisata, di Batu ini akan mengkoneksikan sejumlah tempat wisata, yang tentunya akan memberi warna yang sangat berbeda dan menarik,” ujar Khofifah, kamis (23/01/20).
Mantan menteri Sosial ini juga telah meminta bantuan Menhub agar ada asesmen kereta gantung di Kota Batu. Kalau itu dapat terlaksana dan dilakukan, Khofifah juga berharap Kemenhub melakukan assessment di Kota Malang agar peminat wisata, maupun pengunjung bisa tambah meningkat.
“Wali Kota Malang, juga telah ajukan hal yang sama yaitu Koneksitas kereta gantung juga. Kalau mungkin di kota batu bisa asesmen, saya harap di Malang juga dapat yang demikian. Karena investornya juga sudah siap,” jelas perempuan berhijab ini.
Sementara itu terkait Soal kereta gantung di Bromo, Khofifah memastikan, modal transportasi wisata itu tidak menggeser para pemilik kendaraan off road yang juga difungsikan sebagai transportasi wisatawan baik lokal ataupun iterlokal.
“Sedangkan kereta yang di butuhkan di Bromo itu hanya naik turun. Tidak melintasi pasir berbisik, Bukit Teletubbies, karena jauh. Jadi setelah naik itu, kalau mau ke kawah atau pasir berbisik tetap naik mobil,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi, Menhub menyatakan dukungannya. Menurutnya, pembangunan kereta gantung ini sangat berpotensi mendatangkan keuntungan secara komersial baik untuk masyarakat itu sendiri dan juga kepada pemerintah.
“Saya sangat mendukung dengan adanya kereta gantung ini, Karena pastinya banyak wisatawan yang akan berminat. Itu bisa dipersiapkan, dan kami bisa membantu. Kami sudah minta Dirjen Perkeretaapian untuk memberikan izin dan sesegera mungkin untuk dapat terealisasi,” tamdasnya. (Yanti)